Mohon tunggu...
Ady Rendra Bachtiar
Ady Rendra Bachtiar Mohon Tunggu... Lainnya - Karyawan Swasta

Saya Adalah Kaum 'Proletar' yang antusias terhadap karya tulis, sastra, karya fiksi dan berbagai cerita - cerita yang dapat menyentuh rasa hati nurani.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pulang Kerja dan Senja

30 November 2024   22:44 Diperbarui: 30 November 2024   22:44 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dari Bos Muda Gigih

Hiruk pikuk ramainya jalan

Tak dapat ku hindari

Banyaknya kendaraan di jalan

dan berisiknya klakson yang bergantian

Membuat emosiku terpancing 

dan pikiranku berantakan

Seakan lelah yang kurasakan semakin bertambah

Suasana ramainya jalan seakan membawa diriku ke neraka

Tak ada kata senang dan gembira pada saat itu

Yang ada hanya rasa kesal dan lelah menjadi satu

Untuk apa diriku seperti itu?

Padahal tak ada untungnya sama sekali

Apakah ada yang bisa menyelamatkan diriku?

Menyelamatkan diriku untuk masuk ke 'Surga'?

Apakah ada 'Surga' itu?

Mataku terpejam sejenak sambil menghela napas

Lalu ku buka mataku dan ku lihat langit sore itu

Ternyata ada senja yang sungguh indah

Senja yang mungkin tak ada lagi di masa depan

Lalu aku bertanya lagi

Apakah ini yang dinamakan 'Surga' itu?

Sambil ku lihat senja nan indah itu

Emosi yang tadinya muncul, mulai menipis

Rasa lelahpun berganti dengan rasa lega yang nikmat

Diri ini terkadang emang larut akan suasana

Tapi sebetulnya kita cukup belajar bersabar dan bersyukur

Agar kita bisa merasakan yang dinamakan 'Surga'

Sebetulnya bukan itu poinnya

Tapi Bagaimana cara kita menemukan 'Surga' itu dalam keadaan apapun

Belajar bahagia bagaimanpun keadaannya :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun