Mohon tunggu...
Adyra Rachellyn
Adyra Rachellyn Mohon Tunggu... Lainnya - Live, Learn, Love.

A student for a lifetime, Founder and CEO of LYPS EdTech and Camaraderie, Part-time Social Media Marketing Specialist

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Konten Digital vs Welas Asih

5 Februari 2023   10:32 Diperbarui: 5 Februari 2023   10:53 311
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dinas Sosial NTB Sampai Turun Tangan!

Dengan berbagai penawaran, Nenek Sari dan Sultan Intan akhirnya menyebutkan permintaan yang harus dipenuhi pemerintah agar dia bisa berhenti mandi lumpur.Nenek Sari meminta meminta agar pemerintah membiayai seluruh kehidupannya. Sedangkan Sultan Intan meminta 200 juta rupiah agar ia berhenti menjadi dalang dari aksi tak wajar tersebut.

Dinas Sosial (Dinsos) NTB yaitu Ahsanul Khalik mengatakan, beliau dan pihaknya akan mendatangi kediaman Nenek Sari untuk memberikan bantuan.

"Selanjutnya bersama Sentra Paramita Kemensos akan mendorong untuk diberikan bantuan sarana prasarana usaha bagi yang bersangkutan untuk meningkatkan perekonomian," tutur Ahsanul.


Sebagai kesimpulan, bagi saya pribadi literasi digital adalah pokok utama yang harus menjadi fokus seluruh masyarakat Indonesia terutama bagi para content creator atau pembuat konten. Literasi Digital sangat penting untuk ditingkatkan guna menanggapi permasalahan dan fenomena seperti ini. Dengan Literasi digital yang baik, tidak hanya menampilkan cara menggunakan media sosial yang baik dan benar namun juga dampak dari konten yang dihasilkan.

Di lain sisi, netizen juga memiliki peran tidak kalah penting untuk menghentikan praktik eksploitasi kemiskinan semacam ini. Netizen sudah terbukti mempunyai kekuatan yang lebih besar ketika ada sesuatu yang menyimpang.

"Netizen bisa bersatu untuk menekan praktik yang salah ini. Bahwa praktik ini hanya menempatkan masyarakat rural sebagai bahan candaan saja," ujar Angga, Pakar komunikasi Unair, Rabu (11/1/2023). 

Meski menjadi kreator konten tidak mudah, saya berharap seluruh masyarakat Indonesia bisa tetap mengedepankan nilai moral dan etika. Konten yang mengedepankan nilai moral dan etika akan jauh lebih bertahan lama dibandingkan konten yang viral hanya ketika sedang 'naik daun'.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun