Mohon tunggu...
Ady Malik
Ady Malik Mohon Tunggu... Wirausaha -

Mencoba menjadi yang terbaik. Dan percayalah saya humoris!!!

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kentut

18 Februari 2018   19:46 Diperbarui: 18 Februari 2018   20:20 401
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pagi itu suasana cerah menyinari pesantren kami, para santri berbondong-bondong memasuki kelas untuk mengikuti pelajaran. kami kelas 3 pun juga berbondong rapi memasuki kelas bahasa arab.

tet..tet..tet..

(bel masuk kelas berbunyi)

Ust. Zubaidi: Assalamualaikum... (memasuki kelas dengan gagah dan masih fresh)

Santri : walaikum salam.. (sebagian saja yg menjawab)

pelajaran berlangsung, ust. zubaidi dengan semangat 45 menerangkan makna kisah dalam buku al-'arobiyah lin nasi'in (kyaknya begitu tulisannya) kepada kami santri. namun semangat ngajar beliau tidak bersambut, di pojokan kelas segerombolan santri sedang bergurau, dan...

Pesss....(*bunyi kentut)

pelaku langsung tersenyum kecil sambil mengibas-ngibaskan udara kentutnya.

hem..sapa yang kentut?? *celetuk seorang santri sambil menutup hidungnya dengan buku tulis

dari seorang kemudian menjadi semua orang dalam kelas yang mencium kentut busuk tersebut, kelaspun jadi riuh tak terkontrol, mata-mata tajam santri menyisir wajah satu persatu santri, penasaran dengan siapa pelakunya. Dan Ust. zubed (begitu santri memanggilnya) juga menciumnya..

Ust. zubaidi: hem..hem..siapa yang kentut?? bau sekali,,dosa kalian,,dosa kalian... (sambil menutup hidung, kemudian beliau keluar kelas)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun