Green Book adalah salah satu film yang mengangkat fenomena rasisme. Film biografi ini bergenre drama komedi yang disutradarai oleh Peter Farrelly. Sebagai pemenang Oscar 2019, Film Green Book menceritakan hubungan mutualisme antara pianis keturunan hitam Afrika berbakat bernama Dr. Donald Shirley dengan supir sekaligus pengawalnya bernama Tony Vallelonga atau dipanggil Tony Lip.
Kelebihan Film Green Book dari film bertema rasisme lainnya, Green Book memiliki fenomena langka tentang rasisme, dimana ada seorang pria yang tidak dapat diterima di golongan keturanan hitam Afrika dan orang kulit putih. Serta Film Green Book dikemas dengan komedi santai, sehingga penonton tidak selalu melihat perilaku rasisme didalamnya.
Di Amerika, masa perbudakan merupakan masa kelam Negara adidaya sejarah Amerika Menjunjung tinggi kesetaraan sosial, Perbudakan dimulai pada 1619 Dilakukan oleh orang kulit putih sebagai penghuni Penduduk asli Amerika melawan keturunan hitam Afrika. Peristiwa ini melahirkan kesadaran, dan Stereotip rasis berakar di hati orang Amerika Serikat, khususnya elit kulit putih (Neubeck dan Neubeck,1997 : 269).
Film Green Book bermula dari Tony Vallelonga seorang penjaga Copacabana, klub malam di New York City yang kehilangan pekerjaan karena klub tempatnya bekerja ditutup selama dua bulan untuk direnovasi. Bertemu dengan Don Shirley seorang pianis keturunan Afrika ternama sedang mencari supir untuk menemani perjalanan tournya selama delapan minggu di Deep South.Â
Sejak saat itu Tony bekerja pada Shirley dan mereka memulai tour tersebut dengan panduan The Negro Motorist Green Book, buku yang digunakan orang kulit hitam keturunan Afrika dan Amerika untuk menemukan tempat yang aman. ternyata perjalanan mereka tak semulus itu, banyak kejadian yang terjadi sepanjang tour tersebut. Selain berbeda warna kulit, Shirley dan Tony juga memiliki sikap yang sangat berbeda atau bertolak belakang.
Shirley hadir dengan sikap yang tenang sedangkan Tony sebaliknya, ia memiliki sikap yang kasar dan gegabah. Tak mengelak, mereka mengalami banyak kesalahpahaman. Selama tour tersebut, Shirley seringkali mendapat perlakuan tak menyenangkan dari orang-orang kulit putih. Orang yang selalu melindungi dan membelanya adalah Tony.
Berawal dari persahabatan mereka itulah, Tony berhasil mengubah perilakunya menjadi lebih baik lagi. Mereka saling mengalahkan ego dan memahami perbedaan satu sama lain, tak hanya itu Shirley juga mengajarkan Tony menulis puisi dan mengirim surat untuk keluarganya.
Namun di sisi lain, gambaran hati Shirley sebenarnya adalah perasaan sedih, kesepian dan putus asa. Dia berkulit hitam, tapi dia memainkan musik orang kulit putih dan memiliki pendidikan lebih dari kelasnya, tapi menempatkan dirinya seperti tidak punya kaum.
Shirley juga belajar banyak dari Tony, Meskipun ia kasar, namun seringkali ceroboh, Tony merupakan sosok yang setia dan rela berkorban. Menurut (Jandt, 2013: 12) Kelas sosial didefinisikan dengan posisi didalam hirarki sosial yang didasarkan pada pendapatan, pendidikan, pekerjaan dan lingkungan sosial.
Pendidikan
Beberapa konsep mengenai tingkat sosial sepakat jika ingin mengklasifikasikan sebuah tingkat sosial maka yang menjadi salah satu tolak ukur yakni tingkat pendidikannya. Seseorang dengan pendidikan yang dilaluinya menentukan pekerjaannya. Hal ini terkait keterampilan dan keahlian yang dimilikinya.
Dalam film Green Book, Pendidikan tidak Benar-benar tunjukkan melalui gambar atau adegan, Tapi menjadi informasi tersembunyi Buat indeks semua pesan perilaku. bahwa Dimana, pendidikan digunakan untuk mendeskripsikan Karena Don Shirley memiliki kemampuan untuk menerima Kehidupan ras dan profesinya (pianis).
Pekerjaan
Pekerjaan dalam sebuah film menggambarkan sebuah nilai ekonomi yang berdampak pada penilaian kelas sosial di masyarakat. Dengan sebuah pekerjaan, akan mendefinisikan perjalanan hidupnya. Don shirley yang digambarkan dengan seseorang dari pekerja kelas menengah atas menjadikannya sebagai seorang yang lebih berintelektual dari kaumnya (kulit berwarna).
Hal ini dikarenakan seorang dari kelas menengah atas cenderung menekankan pada kontrol diri, ketertarikan intelektual, dan mempertimbangkan orang lain sehingga memudahkan dirinya dalam pekerjaan profesional yang membutuhkan intelektual (Priandono, 2016: 112).
Mobil
Mobil menjadi barang ikonik yang ada dalam Film Green Book. Dalam film ini menceritakan perjalanan Don dan supirnya, Tony, dalam menjalani tur konser di Amerika Serikat bagian selatan menjadi adegan yang mayoritas memperlihatkan gambar mobil yang dipakai para tokoh dalam mobilisasi perjalanan tur.
Mobil Cadillac tahun 1962 yang digunakan dalam film ini menjadi mobil ikonik karena, mobil tersebut merupakan mobil keluaran terbaru pada masanya, yang dikendarai oleh seorang kulit putih, menyupiri keturunan hitam Afrika. Hal tersebut menjadi sebuah realitas baru, sehingga menjadi symbol dari sebuah kekuasaan.
Gestur (sikap)
Menurut Ting-Toomey (1999) gestur atau sikap merupakan salah satu bentuk dari komunikasi nonverbal yang berfungsi sebagai kode nonverbal sebagai tanda bagi identitas, yang juga diperlihatkan dari cara berpakaian dan aksen berbicara seolah-olah berpesan memberitahu orang lain tentang siapa diri kita dan bagimana kita dipersepsikan (Priandono, 2016: 182).
Sikap seseorang dapat menjadi pertanda pesan non verbal yang menggambarkan perasaan dan pikiran seseorang. Dalam film ini, gestur digunakan sebagai petanda berupa simbol-simbol penolakan terhadap tindakan rasisme yang di alami oleh Don (keturunan Hitam Afrika), sebagai kaum inferior penerima rasisme.
Film ini tidak hanya berisi kisah persahabatan yang terjalin setelah melalui perjalanan panjang, namun film "Green Book" ini juga memuat banyak latar belakang sejarah yang menyampaikan pesan moral.
Ady Fauzan A, Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Ahmad Dahlan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H