Mohon tunggu...
Adyatma Nugraha
Adyatma Nugraha Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Hubungan Internasional-UPN Veteran Yogyakarta

Saya adalah lulusan SMA Mutiara Persada IPA lulusan 2023 angkatan pertama. Saya pernah tergabung sebagai osis dan pernah menjabat sebagai kepala divisi di bagian demokrasi dan politik, proker yang pernah saya lakukan adalah pemilihan osis dan lomba menulis di hari peringatan serangan umum 1 maret.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menjaga Perdamaian Dunia, Tanggapan Indonesia atas Krisis Rusia dan Ukraina

3 Desember 2024   19:55 Diperbarui: 5 Desember 2024   11:28 51
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
A protester sits on a monument in Kyiv during clashes with riot police in February 2014. Louisa Gouliamaki/AFP/Getty

Kendati telah mengambil langkah-langkah diplomatis, Indonesia tidak lepas dari tantangan dan kritik. Beberapa pihak menilai bahwa sikap Indonesia terlalu "lunak" terhadap Rusia, mengingat hubungan ekonomi dan strategis yang sudah lama terjalin. Di sisi lain, upaya diplomasi Indonesia terkadang dianggap kurang efektif di tengah tekanan geopolitik yang kompleks. Tantangan lain adalah memastikan bahwa posisi Indonesia di mata dunia tetap netral, tetapi tidak pasif. Dalam lingkungan internasional yang terpolarisasi, Indonesia harus mampu menjaga keseimbangan tanpa kehilangan kepercayaan dari kedua belah pihak maupun dari komunitas global.

Implikasi Konflik terhadap Indonesia

Konflik Rusia-Ukraina membawa dampak signifikan bagi perekonomian global, termasuk Indonesia. Salah satu dampaknya adalah lonjakan harga energi dan pangan yang dirasakan di banyak negara, termasuk Indonesia. Ketergantungan pada impor gandum dari Ukraina, misalnya, menjadi salah satu isu yang memengaruhi stabilitas harga bahan pokok di dalam negeri.

Di sisi lain, ketegangan geopolitik ini juga mempengaruhi dinamika politik dan keamanan di kawasan Asia-Pasifik, di mana Indonesia sebagai negara ASEAN harus memainkan peran strategis untuk menjaga stabilitas regional.

Harapan dan Langkah ke Depan

Dalam jangka panjang, Indonesia diharapkan dapat terus memainkan peran aktif dalam mendukung resolusi konflik secara damai. Pendekatan diplomasi berbasis kemanusiaan perlu diperkuat dengan inisiatif yang lebih konkret, seperti menjadi fasilitator dialog antara pihak-pihak yang bertikai. Selain itu, Indonesia juga perlu meningkatkan kerja sama dengan negara-negara lain untuk mengurangi dampak ekonomi yang diakibatkan oleh konflik. Diversifikasi sumber pangan dan energi dapat menjadi salah satu langkah untuk memperkuat ketahanan nasional di tengah ketidakpastian global.

Penutup

Konflik Rusia-Ukraina adalah tantangan besar bagi tatanan internasional, tetapi juga menjadi peluang bagi Indonesia untuk menunjukkan perannya sebagai negara yang mendukung perdamaian dunia. Melalui pendekatan bebas aktif, Indonesia dapat terus mendorong dialog dan solusi damai, sembari menghadapi tantangan-tantangan yang ada dengan kebijakan yang adaptif. Dengan komitmen yang kuat, Indonesia dapat memberikan kontribusi nyata dalam menciptakan dunia yang lebih damai dan stabil

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun