Mohon tunggu...
Adya Nailufar Manto
Adya Nailufar Manto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi

Saya adalah seorang mahasiswi dengan program studi Kesehatan Masyarakat di Universitas Airlangga. Saya suka topik mengenai kesehatan, serta gaya hidup yang bisa memberikan faedah kepada pembacanya. Selain itu, saya juga suka terhadap musik, dan film. Berbagai macam genre sering saya nikmati.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Pandangan Pemerintah dan Masyarakat Terhadap Peran Pengobatan Tradisional

9 Januari 2025   22:23 Diperbarui: 9 Januari 2025   22:23 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

ADYA NAILUFAR MANTO
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS AIRLANGGA

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1076/MENKES/SK/VII/2003 yang dimaksud dengan pengobatan tradisional adalah
pengobatan dan atau perawatan dengan cara, obat, dan pengobatannya mengacu pada
pengalaman, keterampilan turun-temurun, dan atau pendidikan dan pelatihan dan
diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat. Sistem pengobatan
tradisional banyak menarik perhatian dikarenakan sistem pengobatan tradisional masih
sering digunakan dalam situasi perkembangan sistem pengobatan modern yang sangat
pesat. Salah satu pengobatan tradisional yang masih banyak digunakan di Indonesia adalah
jamu. Sebagai negara dengan kekayaan tanaman obat yang tinggi, di Indonesia jamu
dijadikan sebagai salah satu pengobatan alternatif yang bersifat turun- temurun di
Indonesia. Berdasarkan hasil riset dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada
tahun 2010, penggunaan jamu oleh masyarakat telah mencapai lebih dari 50% dari
pengobatan yang dilakukan oleh masyarakat.
Menteri Kesehatan RI periode 2009-2014, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih,
MPH, Dr. PH mengatakan bahwa di beberapa negara Asia dan Afrika, sekitar 80%
penduduknya bergantung pada obat tradisional, terutama untuk perawatan kesehatan
primer. Oleh karena itu, pemberian obat tradisional yang aman dan efektif dapat menjadi
alat penting untuk meningkatkan akses ke perawatan kesehatan masyarakat secara
keseluruhan. Ibu Menteri Kesehatan juga menyatakan bahwa terdapat dua tantangan
utama dalam penggunaan obat tradisional di Indonesia. Yang pertama, konsumen
cenderung menganggap bahwa obat tradisional (herbal) selalu aman. Tantangan
selanjutnya, yaitu mengenai izin praktek pengobatan tradisional dan kualifikasi praktisi
kesehatan tradional.
Seiring dengan berjalannya waktu, masyarakat pun mulai beralih dari penggunaan
obat kimia ke obat-obat tradisional. Mengonsumsi obat kimia dapat mengatasi suatu
penyakit dengan cepat, tetapi sebenarnya obat-obatan kimia hanya menekan gejala
yang timbul dari penyakit yang diderita oleh penggunanya, sesungguhnya

tidak mengatasi penyebab penyakitnya. Maraknya penjualan produk-produk berbahan
herbal yang beredar di pasaran, perkembangan fasilitas kesehatan tradisional, serta
maraknya iklan layanan pengobatan tradisional di jejaring media merupakan bukti
bahwa penggunaan obat tradisional semakin berkembang.
Pengobatan tradisional memiliki kelebihan dan kekurangan. Kelebihan obat
tradisional adalah memiliki efek samping relatif kecil saat dikonsumsi, adanya efek
komplementer dan atau sinergisme dalam ramuan obat tradisional, lebih sesuai untuk
penyakit-penyakit metabolik dan degeneratif, serta memiliki lebih dari satu efek
farmakologi. Kemudahan masyarakat mendapatkan sumber obat tradisional di sekitar
mereka, menjadikan masyarakat lebih memilih obat-obat tradisional. Beberapa contoh
bahan-bahan obat yang didapat dengan mudah di masyarakat antara lain kunyit, daun
sirih, sereh, daun manggis, kumis kucing, sambiloto, dan jahe. Bahan-bahan tersebut
dijadikan bahan-bahan untuk mengobati diri. Terbatasnya akses ke fasilitas kesehatan
juga merupakan faktor yang mempengaruhi masyarakat mengonsumsi obat tradisional.
Sebagian masyarakat yang tidak berkecukupan untuk berobat di fasilitas kesehatan akan
memilih pengobatan tradisional. Adapun kelemahan dari obat tradisional adalah efek
farmakomologis lemah, belum dilakukan uji klinik dan mudah tercemar berbagai
mikroorganisme, serta bahan baku belum terstandar dan bersifat higroskopis serta
volumanies. Adanya kelebihan dan kekurangan pengobatan tradisional tersebut tidak
mengurangi minat masyarakat terhadap pengobatan tradisional.
Pada era modern ini, masyarakat menghadapi tantangan yang semakin kompleks.
dengan banyaknya kerusakan lingkungan, tercemarnya air bersih, bencana
hidrometeorologi, perubahan iklim, hingga masalah kesehatan dan ancaman pandemi.
Kondisi lingkungan yang sudah mengalami perubahan dan tidak sehat lagi dapat
menimbulkan berbagai macam penyakit. Pada sisi lain, tantangan tersebut memicu
tumbuhnya resiliensi masyarakat.
Secara keseluruhan, pengobatan tradisional memiliki potensi untuk
meningkatkan akses ke perawatan kesehatan, walaupun ada tantangan terkait persepsi
keamanan dan regulasi praktik. Dalam perkembangan pengobatan tradisional di Indonesia
sangat didukung oleh pemerintah. Peran pemerintah ditunjukkan dengan adanya aturan-
aturan terkait dengan penggunaan obat tradisional. Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM) sebagai kepanjangan tangan pemerintah juga terlibat sepenuhnya terhadap
keamanan dari obat tradisional yang beredar di masyarakat.
Dari uraian tersebut diatas, pengobatan tradisional dapat berjalan beriringan dengan

pengobatan modern yang ada saat ini, dan peran masyarakat dan pemerintah akan dapat
merawat pengobatan tradisional untuk tetap di hati masyarakat kita.

KATA KUNCI : Indonesia, obat, pengobatan tradisional, penyakit.

DAFTAR PUSTAKA

Gandhawangi, S. 2023. Masyarakat Beradaptasi melalui Pengobatan
Tradisional. https://www.kompas.id/baca/humaniora/2023/04/27/masyarakat-
beradaptasi-melalui-pengobatan-
tradisional?status=sukses_login&status_login=login&loc=hard_paywall
[online]. (diakses tanggal 20 September 2024).

Suharti, PJ. 2019. Persepsi Masyarakat Terhadap Pengobatan Tradisional
Berdasarkan
Pendidikan Di Kabupaten Purwakarta. Journal of Holistic and Health Sciences.
3(1): 55. Priyono, W. 2024. Beragam Manfaat Tanaman Herbal Untuk
Kesehatan. https://ditwasotsk.pom.go.id/post/beragam-manfaat-tanaman-herbal-untuk-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun