Jalan Terjal IKAHIMATIKA
Â
Lahir di Kota Asia-AfrikaÂ
IKAHIMATIKA Indonesia lahir di Bandung pada tahun 1989 yang awalnya diprakarsai oleh sejumlah mahasiswa IKIP Bandung sebagai wadah untuk membangun kerja sama dan koordinasi antar mahasiswa lintas universitas. Pada era pembentukan, IKAHIMATIKA awalnya bernama Ikatan Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika (IKAHIMAPTIKA).Â
Ketua Pertama IKAHIMAPTIKA yaitu Haris Nugroho (IKIP Bandung), Bendahara Kurtubi Abdullah (Uninus). Adapun pembina organisasi di awal berdirinya organisasi yaitu Prof Dr R Semiyawan yang saat itu menjabat sebagai rektor IKIP Jakarta.
Pada fase selanjutnya, kondisi krisis sosial-ekonomi-politik yang terjadi pada pertengahan 1997 memberikan dampak yang begitu signifikan terhadap gerakan mahasiswa di Indonesia saat itu, termasuk di Bandung, di mana mahasiswa semakin solid untuk turut serta membangun kekuatan pergerakan untuk melawan pemerintahan Soeharto yang kian represif membungkam gerakan mahasiswa.
Clark (2007) mengatakan bahwa secara harfiah pergerakan mahasiswa Bandung pada 1998 terbagi atas empat kelompok. Pertama kelompok Cipayung (HMI, PMII, GMKI dll). Kedua, kelompok mahasiswa internal kampus. Ketiga, kelompok mahasiswa eksternal non-cipayung, di mana IKAHIMAPTIKA termasuk di dalamnya.
Aksi gerakan mahasiswa selanjutnya menapaki titik puncak pada 21 Mei 1998 yang ditandai dengan mundurnya Soeharto sebagai presiden. Mundurnya Soeharto tidak semerta-merta membuat api gerakan mahasiswa redup. Bahkan sebaliknya, animo mahasiswa pasca reformasi semakin menguat.Â
Hal ini ditandai dengan lahirnya sejumlah organisasai mahasiswa dan turut direformasinya sejumlah organisasi eksternal seperti Ikatan Mahasiswa Biologi (IMABI) yang awalnya dibentuk pada 1993 kemudian berganti nama menjadi Jaringan Himpunan Mahasiswa Biologi Indonesia (JHMBI) dalam momentum musyawarah di UB Malang.Â
Sejalan dengan organisasi eksternal lainnya, animo mahasiswa matematika juga semakin meningkat sehingga pada 1998 IKAHIMAPTIKA juga berganti nama menjadi IKAHIMATIKA. Pergantian nama ini dilakukan untu mengakomodir mahasiswa non pendidikan. Dari sini, perlu ditarik benang merah
bahwa IKAHIMATIKA tidak pernah mengalami "mati suri" alias vakum pada tahun 1998 (karena gejolak reformasi) sebagaimana catatan/informasi yang beredar di sejumlah pengurus terdahulu.