“Demi penyeledikan tentu saja boleh” jawab inspektur dengan senyum ramah namun menyimpan ketegasan.
Han mulai memeriksa kamar-kamar yang terdapat di dalam rumah tersebut. Kamar pertama yang ia periksa adalah kamar Alan. Kamar yang berantakan, seperti kurang terawat, sama seperti kamar Ford. Karena tak menemukan apapun, ia beranjak ke kamar Kiryl. Sedikit terjengat ia saat berdiri dekat jendela, namun hal itu tak berlangsung lama. Lalu ia keluar dan memeriksa dapur. Tak ada satu pun bukti yang dapat dikantonginya.
Akhirnya ia pun berkata kepada inspektur. “Baiklah inspektur, saya ingin menginterogasi ketiga tersangka, boleh?”
“Oh, tentu... tentu..” jawab inspektur. “Mari..” tambahnya.
Dan mereka pun menuju ruang depan rumah itu kembali. Sang inspektur mengatur siapa-siapa yang terlebih dulu dimintai keterangannya kepada bawahannya di luar sana. Sementara Han dan Ford, telah duduk di sofa dan dilengkapi dengan alat tulis untuk mencatat semua pernyataan dari para tersangka yang sementara ini ada di tkp.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H