Tak adanya crowd control menyebabkan beberapa penonton beranjak berdiri ketika pertunjukan dimulai. Keadaan tersebut membuat beberapa penonton lainnya berteriak dan mengeluh karena tidak dapat melihat pertunjukan tari kecak terutama adalah penonton yang berada di baris paling belakang. Tak hanya itu, bahkan ada wisatawan yang memaksakan diri untuk maju ke depan supaya dapat menonton Tari Kecak Garuda Wisnu secara jelas.Â
Ketiadaan crowd control membuat tangga menuju lotus pond dipenuhi oleh penonton sehingga membuat beberapa wisatawan lain kesulitan lewat.Â
Kejadian tersebut menunjukkan ketidaknyamanan penonton dalam menikmati pertunjukan Tari Kecak Garuda Wisnu sekaligus wisatawan yang ingin mengeksplorasi destinasi wisata Garuda Wisnu Kencana.Â
Dalam hal ini, pengelola Garuda Wisnu Kencana masih perlu meningkatkan pengelolaan tempat penyelenggaraan pertunjukan Tari Kecak Garuda Wisnu. Terlepas dari pemilihan tempat yang sesuai dengan cerita yang diangkat, sebaiknya pihak Taman budaya Garuda Wisnu Kencana juga memperhatikan penciptaan ruang yang nyaman bagi penonton untuk menikmati pertunjukan Tari Kecak Garuda Wisnu.Â
Hal yang dapat dilakukan seperti dengan memberikan crowd control pada saat penyelenggaraan berbagai pertunjukan di destinasi wisata ini. Kehadiran crowd control diharapkan dapat membantu mengatur ketertiban dan tata letak menonton bagi wisatawan supaya tercipta ruang yang nyaman untuk menonton pertunjukan Tari Kecak Garuda Wisnu.
Meskipun demikian, wisatawan yang menonton pertunjukan tari tersebut tetap menikmati pertunjukan sambil mendokumentasikan pertunjukan tersebut. Sebagian besar wisatawan terlihat tidak begitu memperhatikan bagaimana alur cerita Tari Kecak Garuda Wisnu.Â
Ketika seorang membawa barcode yang berisi sinopsis dan alur cerita Tari Kecak Garuda Wisnu, hanya sedikit dari wisatawan yang scan barcode untuk membaca sinopsis dan alur cerita tersebut.Â
Saya sendiri tidak yakin mereka benar-benar dapat menikmati pertunjukan dengan memperhatikan alur ceritanya karena banyak sekali distraksi mulai dari pergerakan wisatawan yang memilih melewati pertunjukan hingga penonton yang berpindah-pindah yang membuat wisatawan lain tidak fokus mengikuti alur cerita yang sedang dikisahkan.Â
Namun, mereka tetap menonton dan fokus mengabadikan momen di depan matanya yang bagi mereka itu adalah sesuatu yang baru dalam hidup mereka sehingga mereka dapat melihat kembali momen tersebut kapan saja. Momen tersebut tentu saja tidak hanya disimpan di galeri untuk sekadar dikenang saja.Â
Fenomena wisatawan saat ini ialah mengabadikan momen tak sekadar untuk dikenang saja, tetapi juga untuk ditunjukkan kepada pengikutnya di media sosial. Biasanya wisatawan akan mempublikasikannya pada cerita di Instagram dengan menyebut akun Garuda Wisnu Kencana dan mereka akan merasa bangga ketika di posting ulang oleh akun Instagram Garuda Wisnu Kencana.Â
Hal tersebut menjadi hubungan yang saling menguntungkan antara wisatawan dengan pihak Garuda Wisnu Kencana karena dengan postingan wisatawan pada media sosialnya, Garuda Wisnu Kencana juga akan mendapat sorotan sekaligus dapat menjadi peluang menarik calon wisatawan supaya memiliki keinginan untuk berkunjung ke destinasi wisata Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana.