Postingan pertama di Kompasiana dan hanya ingin berbagi sebuah cerita....
Pada pertengahan bulan Mei lalu, saya sempat ditugaskan untuk training selama 5 hari ke negara sebelah. Sempat terbesit rasa was-was dan keder dalam benak saya, negeri sebelah bagaikan negeri antah berantah nan misterius, karena saya sempat mendengar dengan istilah 'indon' bagi para pendatang dari negeri kita di negeri mereka dengan carut marut kehidupan atasan-bawahan yang sering menimbulkan masalah bilateral.
Ternyata dengan pengalaman dan muka pas-pasan tiba juga di bandara internasional di kota samping Jakarta dan hal tidak mengenakkan pun sempat terjadi saat proses check-in. Akhirnya, dengan berbicara menggunakan hati tenang dan kepala dingin bersama dengan Ibu Manajer, masalah dapat terselesaikan dengan baik-baik. Pengurusan fiskal dan administrasi visa/paspor pun berhasil dilewati dengan lancar. Saya menikmati perjalanan dengan Boeing 777 dengan segala fasilitasnya, yang menurut penilaian saya sangat berbeda dengan penerbangan domestik. Dan tibalah saya dengan mas Selamat atas perlindungan Gusti di KLIA. Setelah sempat mondar-mandir mencari jalan keluar yang ternyata terpisah di lain hati....eh gedung, tibalah dengan kereta otomatis di terminal kedatangan kemudian mengurus ke bagian migrasi (custom) untuk meminta cap dan menyerahkan formulir kedatangan. Pelayanan yang ramah dan senyuman diberikan dengan kata sambutan oleh sang petugas migrasi "It's your first time, Sir? Please...welcome to my country..."
Perjalanan belum selesai....saatnya mencari taxi pool. Â Setelah mendapatkan sebuah taksi dengan BBG, perjalanan menuju hotel pun dimulai.
Lumayan jauh perjalan menuju hotel dan untuk mengusir rasa bosan, saya mencoba untuk berbincang-bincang dengan sang driver. Â Saya awali dengan berbincang kejadian di Final bulu tangkis antara tim Putra Indonesia melawan China yang kebetulan baru saja usai, karena saya tidak sempat menyaksikkan hingga selesai. Tanpa diduga, ternyata sang driver mengikuti perkembangan berita tersebut dan dengan senyum berkata, "Your country defeat again with China, Sir." Entah apa arti senyumannya, apakah senyuman sindiran atau apa saya gak mau ambil pusing. Saya balas saja, "O yeah? I did not watch it until finish. But I guess we could not win with them." Dan beberapa perbincangan kita lewati hingga tak terasa hotel dengan ciri khas kuda emas sudah dekat. Sebelum turun, tentu saja saya tuntaskan kewajiban sebagai penumpang (mengucapkan terima kasih dan menurunkan barang bawaan karena pembayaran sudah dilakukan di bandara) dan sang driver pun memberi saya kartu namanya dan menawarkan jasanya apabila saya berkenan menggunakan jasanya saat saya akan ke KLIA kelak.
Sesampainya di resepsionis hotel dan mengurus administrasi untuk sebuah kamar kecil yang sedehana, tibalah di kamar kecil tersebut dan saatnya untuk beristirahat.
....bersambung.....
- Cibubur,19201007 -
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H