Semua orang tua tentunya mengutuk tawuran sadis yang menewaskan korbannya. Namun demikian, persoalan tawuran pelajar ini bukan semata kesalahan pelaku dan korban, tetapi juga kesalahan kita semua. Yang utama yang harus disalahkan adalah orang tuanya, karena perilaku anak yang tawuran seharusnya bisa diantisipasi dengan pengawasan dari dalam rumah dan ketika keluar rumah. Banyak dari orang tua kita yang tidak bisa berperan sebagai orang tua sejati. Banyak orang tua yang apatis terhadap perilaku dan akhlaq anak-anaknya.
Yang kedua harus disalahkan adalah para pamong praja, termasuk Dinas Pendidikan, Satuan Pendidikan  sampai ke Walikota, Bupati dan Gubernur. Sekarang ini banyak pamong praja yang tidak peduli dengan kewajibannya sebagai abdi negara dan dalam mengurus pemerintahannya.Â
Terakhir yang harus disalahkan atas kasus ini, adalah lingkungan sosial dimana anak-anak itu berbuat tawuran atau perilaku sadis lainnya. Diperlukan kepdulian sosial yang tinggi untuk mencegah tawuran dan berbagai jenis kenakalan remaja lainnya. Masalah anak-anak dan remaja bukan hanya tawuran saja, tapi kejahatan seksual, bullying, kecanduan narkoba, dan terakhir kecanduan gadget, yang bisa berpotensi meningkatnya kenakalan dan kriminalitas yang diperankan oleh mereka.
Semoga Bermanfaat. Â Â
Sumber Tulisan :
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H