Mohon tunggu...
Farid Muadz Basakran
Farid Muadz Basakran Mohon Tunggu... Pengacara - Advokat

#Advokat #Mediator #Medikolegal Pendiri BASAKRAN & GINTING MANIK Law Office sejak 1996 Gd. Menara 165 Lt. 17 Unit A, Jl. TB Simatupang Kav. 1, Jakarta 12560 Telp/Fax. 021-38820017; 38820031 Hotline : +62816 793 313

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ibuku, Pahlawanku

9 November 2012   23:21 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:41 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_208425" align="aligncenter" width="417" caption="Ibuku bersama Kami berempat di Rumah Neneknya di Kawasan Jakarta Kota (d/h. Gg. Toa Hong II) disampingnya itu dahulu Buya Hamka dan keluarga pernah tinggal antara tahun 1950-1956 (Dok. Pribadi)"][/caption] Dia terlahir dengan nama Faizah Hubeis binti Mubarak Hubeis. Seandainya dia masih hidup, umurnya genap 75 tahun. Beliau lahir pada 10 November 1937, 7 tahun sebelum peristiwa 10 November 1945 yang dikemudian hari dikenal sebagai Hari Pahlawan. Tonggak kepahlawanan bangsa ini, yang diwarnai dengan semangat Jihad dan kalimat takbir dari Bung Tomo untuk menggelorakan semangat jihad bagi arek-arek Surabaya. Setiap datang tanggal 10 November setiap tahunnya, kaum kerabat selalu mengingat hari kelahirannya tersebut karena bertepatan dengan Hari Pahlawan dan hari untuk mengenang kepahlawanan arek-arek Suroboyo. Nilai kepahlawanan yang digelorakan oleh Bung Tomo dan kawan-kawan, sudah mengalami distorsi dan dimanipulasi oleh perilaku korupsi dan perilaku menyimpang lainnya dalam berbirokrasi dan berbangsa-bernegara. Dia sudah meninggalkan kami semua, wafat pada Januari 2004 yang lampau di Bogor. Sekarang sudah sulit menemukan pahlawan-pahlawan yang berjuang merebut kemerdekaan dengan semangat jihad dan gelora takbir yang membahana di angkasa raya. Taman-taman Makam Pahlawan, pun sudah sulit sekali mana pahlawan sejati, mana koruptor, dan mana penghianat bangsa. Pahlawan yang tersisa bagiku adalah Ibuku. Dia berjuang mengandung, melahirkan berdarah-darah, dan membesarkan aku bersusah payah tanpa berkeluh kesah. Aku kenang namamu Ibuku, kepada putriku dan juga cucumu, yakni Faizah Hanan Basakran yang terlahir pada 16 Oktober 2007. Kuharap dia pun akan menjadi pahlawan bagi anak-anaknya dan keluarga kelak. Anak sholehah bagi kami orang tuanya. [caption id="attachment_208427" align="aligncenter" width="428" caption="Ibuku saat menjadi Pengantin bersama Ayahku di bulan Agustus sebelum Peristiwa G30S/PKI ditahun 1965 (Dok. Pribadi)"]

1352502996984097308
1352502996984097308
[/caption]

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun