Menurut informasi dari pafipcbuleleng.org, nyeri sendi dan tulang sering dialami oleh sebagian masyarakat Indonesia. Nyeri sendi dan tulang biasanya dialami oleh orang dewasa.Â
Nyeri sendi yang tidak diobati dapat mengganggu aktivitas karena menyebabkan rasa tidak nyaman dan berkurangnya kemampuan gerak.Â
Nyeri sendi, atau dalam istilah medis dikenal sebagai arthralgia, adalah rasa sakit dan ketidaknyamanan yang terjadi pada sendi, yaitu bagian tubuh yang menghubungkan dua tulang dan memungkinkan pergerakan.Â
Nyeri ini dapat bervariasi dalam intensitas, mulai dari ringan hingga berat, dan bisa bersifat sementara (akut) atau berkepanjangan (kronis).Â
Nyeri tulang juga menyebabkan rasa sakit yang berasal dari tulang itu sendiri. Rasa sakit ini biasanya lebih tajam dibandingkan dengan nyeri sendi dan dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti patah tulang, infeksi, atau penyakit tulang seperti osteoporosis.
Salah satu cara untuk membedakan antara nyeri sendi dan nyeri tulang adalah dengan memperhatikan lokasi dan karakteristik rasa sakit. Biasanya terasa di area persendian dan dapat bervariasi tergantung pada gerakan.Â
Sering kali disertai dengan pembengkakan. Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang penyebab utama terjadinya nyeri sendi dan tulang, serta rekomendasi obat yang bisa mengurangi gejalanya.
Apa saja penyebab utama terjadinya nyeri sendi dan tulang?
Nyeri sendi dan tulang dapat disebabkan oleh berbagai faktor, yang mencakup kondisi medis, cedera, dan gaya hidup. Berikut adalah penyebab utama terjadinya nyeri sendi dan tulang meliputi:
1. Adanya gejala Artritis
Artritis atau radang sendi adalah kondisi peradangan pada satu atau beberapa sendi yang menyebabkan pembengkakan, nyeri, dan kekakuan. Artritis bisa terjadi pada semua usia, tetapi paling sering menyerang orang berusia di atas 65 tahun.
2. Adanya cedera pada sendi dan tulang
Cedera pada sendi atau tulang, seperti patah tulang, keseleo, atau cedera ligamen, dapat menyebabkan nyeri yang signifikan. Cedera ini sering terjadi akibat aktivitas fisik atau kecelakaan.
3. Terjadinya peradangan
Peradangan pada bursa (kantung berisi cairan yang melindungi sendi) dapat menyebabkan nyeri dan pembengkakan. Selain itu, peradangan pada tendon yang menghubungkan otot ke tulang dapat menyebabkan rasa sakit saat bergerak.
4. Penyakit sistemik
Beberapa penyakit sistemik seperti lupus dan sarkoidosis dapat mempengaruhi sendi dan menyebabkan nyeri. Penyakit ini biasanya melibatkan sistem kekebalan tubuh yang menyerang jaringan sehat.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati nyeri sendi dan tulang?
Nyeri sendi dan tulang dapat diobati dengan beberapa obat. Obat ini didapat melalui apotek terdekat. Berikut adalah 5 rekomendasi obat pereda nyeri sendi dan tulang yang aman dan efektif meliputi:
1. Paracetamol
Paracetamol adalah obat pereda nyeri yang umum digunakan untuk mengatasi nyeri ringan hingga sedang, termasuk nyeri sendi dan tulang. Obat ini dapat dibeli tanpa resep dokter dan biasanya aman jika digunakan sesuai petunjuk dosis. Dosis umum untuk dewasa adalah 500-1000 mg setiap 4-6 jam, tidak lebih dari 4000 mg dalam sehari.
2. Ibuprofen
Ibuprofen adalah obat anti inflamasi nonsteroid (NSAID) yang efektif untuk meredakan nyeri dan peradangan. Obat ini dapat digunakan untuk mengatasi nyeri sendi dan tulang akibat artritis atau cedera. Dosis yang dianjurkan untuk dewasa adalah 200-400 mg setiap 4-6 jam, dengan dosis maksimum 1200 mg per hari tanpa resep dokter.
3. Voltaren Emulgel
Voltaren Emulgel mengandung diclofenac, yang merupakan NSAID yang dapat digunakan secara topikal untuk meredakan nyeri sendi dan otot. Obat ini dioleskan pada area yang sakit sebanyak 3-4 kali sehari. Cocok untuk mengatasi nyeri akibat cedera atau radang sendi. Harga: Rp56.900 -- Rp67.600 per tube.
4. Mefinal
Mefinal mengandung asam mefenamat, yang memiliki efek analgesik dan antiinflamasi. Obat ini bermanfaat untuk mengatasi berbagai jenis nyeri, termasuk nyeri pada kondisi rematik, cedera jaringan lunak, serta nyeri tulang dan sendi lainnya. Dosis untuk orang dewasa adalah 500 mg tiga kali sehari setelah makan. Harga: Rp19.900 per strip.
5. Counterpain PXM Gel
Counterpain PXM Gel adalah salep yang mengandung piroxicam, methyl salicylate, menthol, dan eugenol, yang efektif untuk meredakan nyeri pada otot dan sendi. Oleskan gel ini pada area yang sakit sebanyak 3-4 kali sehari untuk hasil terbaik.
Pastikan untuk mengikuti petunjuk penggunaan dan dosis yang tertera pada kemasan atau sesuai anjuran apoteker. Jika nyeri berlanjut atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H