Menurut informasi dari pafisambas.org, orang tua sering khawatir tentang batuk dan pilek anak, terutama jika gejala tidak kunjung mereda. Dalam beberapa kasus, pengobatan diperlukan untuk meringankan gejala dan mempercepat penyembuhan, meskipun batuk dan pilek sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya.
Batuk dan pilek pada anak, yang sering disebut sebagai "bapil," adalah kondisi yang umum terjadi dan biasanya disebabkan oleh infeksi virus, terutama rhinovirus. Virus ini memasuki tubuh melalui saluran pernapasan dan memicu reaksi sistem imun, yang menghasilkan gejala seperti batuk dan pilek. Selain itu, faktor-faktor lain seperti alergi, polusi udara, atau iritasi lingkungan juga dapat memperburuk kondisi ini.
Sebagian besar kasus batuk dan pilek pada anak dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 1-2 minggu. Namun, di beberapa kasus batuk dan pilek terjadi pada anak disertai demam tinggi membutuhkan penanganan medis.Â
Beberapa anak mengalami demam tinggi berhari-hari sehingga memprihatinkan. Sebagai orang tua, memberikan makanan bergizi seperti bubur ayam ataupun lebih banyak minum air putih dapat mempercepat proses penyembuhan.Â
Pada artikel kali ini, kita akan membahas tentang apa saja penyebab terjadinya batuk dan pilek pada anak serta rekomendasi obat bagi penderitanya.
Apa saja penyebab utama terjadinya batuk dan pilek pada anak?
Batuk dan pilek pada anak adalah kondisi umum yang sering terjadi, terutama karena sistem kekebalan tubuh mereka yang masih berkembang. Berikut adalah penyebab utama terjadinya batuk dan pilek pada anak meliputi:
1. Infeksi Virus
Penyebab paling umum dari batuk dan pilek adalah infeksi virus, terutama rhinovirus. Virus ini dapat dengan mudah menyebar melalui tetesan udara saat seseorang batuk atau bersin, serta melalui kontak langsung dengan benda yang terkontaminasi. Selain rhinovirus, virus lain seperti respiratory syncytial virus (RSV) dan coronavirus juga dapat menyebabkan gejala serupa.
2. Sistem kekebalan tubuh yang belum matang