Berbicara tentang penyakit, varises adalah salah satu kondisi medis yang ditandai dengan pembengkakan dan pelebaran pembuluh darah vena karena penumpukan darah. Kondisi ini paling sering terjadi pada vena di kaki, terutama di area betis.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI berkantor pusat di Jalan GSSY Ratulangi No.29 Menteng, Jakarta Pusat adalah salah satu organisasi kesehatan dan menjadi wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Â
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) adalah organisasi profesi yang berfungsi untuk menaungi para dokter di berbagai wilayah di Indonesia. Tujuan IDI termasuk memberikan edukasi dan informasi kesehatan kepada masyarakat, mendorong pengembangan profesionalisme dokter, dan meningkatkan kualitas layanan kesehatan.
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) kemudian meneliti lebih lanjut penyakit varises yang sering terjadi pada pria maupun wanita. Beberapa cara dan rekomendasi obat yang tepat untuk penderitanya.
Apa saja ciri-ciri terjadinya varises?
Dilansir dari laman IDI Banten, varises dapat terjadi ketika katup dalam pembuluh darah vena tidak berfungsi dengan baik, sehingga menyebabkan darah mengalir kembali dan menumpuk di dalam vena. Beberapa ciri-ciri terjadinya varises meliputi:
1. Pembuluh darah menonjol
Ketika terjadinya varises, akan terlihat pembuluh darah vena yang membesar dan berkelok-kelok di permukaan kulit, biasanya berwarna biru atau ungu.
2. Rasa nyeri dan tidak nyaman
Varises memang dapat terjadi pada wanita maupun pria. Penderita sering mengalami rasa nyeri, pegal, atau ketidaknyamanan pada area yang terkena, terutama setelah berdiri atau duduk dalam waktu lama.
3. Kulit terasa gatal
Bagi penderita varises, kulit di sekitar varises bisa terasa gatal atau panas, menandakan adanya iritasi. Selain itu, kulit di sekitar area varises mungkin mengalami perubahan warna, menjadi lebih gelap atau kemerahan.
4. Adanya kram otot dan pembengkakan
Selain rasa gatal yang sulit untuk dihilangkan, penderita varises akan merasakan kram otot terutama di malam hari, kram otot dapat terjadi, sering kali di betis. Kemudian, terjadi pembengkakan ringan pada kaki, terutama di sekitar pergelangan kaki, yang bisa berlangsung dalam jangka waktu lama.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penyakit varises?
Pengobatan untuk varises dapat melibatkan penggunaan obat-obatan, terapi non-bedah, dan tindakan medis. Berikut adalah beberapa obat dan metode yang direkomendasikan untuk mengatasi varises meliputi:
1. Obat Golongan Penghambat Beta
Beberapa obat yang efektif untuk mengobati varises adalah Bisoprolol, Metoprolol, dan Propranolol. Obat-obatan ini bekerja dengan menurunkan tekanan dalam pembuluh darah vena, yang membantu mencegah pecahnya varises dan perdarahan.
2. Vasopressin dan Octreotide
Dokter akan meresepkan obat seperti Vasopressin dan Octreotide untuk mengatasi varises dengan baik. Obat ini berfungsi untuk menyempitkan pembuluh darah yang melebar dan mencegah perdarahan akibat pecahnya varises. Biasanya diberikan melalui suntikan.
3. Polidocanol dan Sodium Tetradecyl Sulfat
Dokter kemudian meresepkan obat-obatan seperti Polidocanol dan Sodium Tetradecyl Sulfate, yang digunakan untuk menyusutkan pembuluh darah yang terkena varises selama prosedur skleroterapi. Obat ini diberikan langsung ke vena yang mengalami masalah.
Pengobatan varises harus disesuaikan dengan tingkat keparahan gejala dan kondisi individu. Berkonsultasi dengan dokter untuk menentukan metode pengobatan yang paling sesuai untuk setiap kasus. Pengobatan yang tepat dapat mengurangi gejala varises dan meningkatkan kualitas hidup.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H