Berbicara tentang penyakit, salah satu penyakit yang paling umum dialami oleh sebagian besar masyarakat Indonesia adalah penyakit asam lambung, juga dikenal sebagai GERD. Penyakit ini sering ditandai dengan gejala seperti mual, tetapi jika tidak ditangani dengan benar, dapat menimbulkan gejala penyakit lainnya.
IDI Kabupaten Garut dengan alamat website idigarut.org adalah organisasi sebagai wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. IDI Garut memperketat pengawasan terhadap izin praktik dokter untuk memastikan bahwa semua tenaga medis yang beroperasi di wilayah tersebut memiliki lisensi yang sah dan memenuhi standar yang ditetapkan.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Garut adalah dr. Rizki Safaat Nurahim. Dalam posisinya, dr. Rizki berkomitmen untuk meningkatkan pelayanan kesehatan dan mendukung pengembangan profesi dokter di wilayah Garut. IDI Garut saat ini sedang melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyebab asam lambung dan obat yang direkomendasikan bagi penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit asam lambung (GERD)?
Dilansir dari laman https://idigarut.org, asam lambung, atau Gastroesophageal Reflux Disease (GERD), dapat disebabkan oleh berbagai faktor yang mempengaruhi fungsi sistem pencernaan. Berikut adalah beberapa penyebab utama terjadinya GERD meliputi:
1. Melemahnya otot LES (Lower Esophageal Sphincter)
Salah satu penyebab terjadinya penyakit asam lambung adalah melemahnya otot LES. Otot ini berfungsi sebagai katup antara kerongkongan dan lambung. Jika otot ini melemah, asam lambung dapat naik ke kerongkongan.
2. Obesitas atau kelebihan berat badan
Obesitas adalah kondisi medis di mana seseorang memiliki kadar lemak tubuh yang berlebihan. Obesitas dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan.
3. Faktor kehamilan
Perubahan hormonal selama kehamilan dapat mengurangi kemampuan LES untuk menahan refluks bagi sebagian ibu hamil. Tekanan dari janin yang berkembang juga dapat mempengaruhi posisi perut.
4. Adanya faktor usia
Risiko GERD dapat meningkat seiring bertambahnya usia karena otot-otot yang mengendalikan LES mungkin melemah seiring waktu.
5. Kebiasaan makan dan gaya hidup
Faktor terakhir yang memicu terjadinya penyakit asam lambung adalah gaya hidup dan kebiasaan makan. Makan terlalu cepat dan terlalu banyak makanan pedas juga dapat meningkatkan penyakit asam lambung.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengatasi penyakit asam lambung (GERD)?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah merangkum beberapa obat yang dapat meredakan penyakit asam lambung dengan cepat. Berbagai jenis obat dapat disarankan untuk mengobati penyakit asam lambung (GERD) berdasarkan bagaimana gejalanya bekerja dan seberapa parah gejalanya. Beberapa obat yang biasa digunakan meliputi:
1. Obat Omeprazole
Obat omeprazole adalah obat yang bermanfaat untuk mengatasi asam lambung berlebih dan juga berbagai gejalanya. Omeprazole tersedia dalam bentuk kapsul dan juga injeksi. Ketika asam lambung naik, obat omeprazole merupakan salah satu yang dapat Anda andalkan.
2. Obat Lansoprazole
Obat asam lambung yang termasuk dalam kategori penghambat pompa proton adalah lansoprazole. Dispepsia (sakit maag), sindrom Zollinger-Ellison, dan gastroesophageal reflux disease (GERD) biasanya diobati dengan lansoprazole. Lansoprazole bekerja dengan memblokir enzim ATPase, yang bertanggung jawab untuk menghasilkan asam lambung.
Sebelum memulai pengobatan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan resep obat yang sesuai. Penggunaan obat harus disesuaikan dengan kondisi individu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H