Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Penyakit Salpingitis, IDI Cirebon Bagikan Informasi Pengobatan

14 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 13 Desember 2024   12:27 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Berbicara tentang penyakit, salah satu yang paling sering dialami wanita adalah salpingitis, peradangan pada tuba falopi yang biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri. Jika tidak ditangani dengan benar, kondisi ini termasuk dalam kategori penyakit radang panggul (PID), dan dapat menyebabkan komplikasi serius.

IDI Kota Cirebon dengan alamat website idicirebon.org  adalah organisasi sebagai wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Organisasi ini berperan penting dalam pengembangan profesi dokter, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan, serta perlindungan hak-hak dokter di daerah tersebut.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Cirebon adalah dr. H. Muhammad Edial Sanif, Sp.JP, FIHA, FAsCC, FICA. Ia telah menjabat sebagai ketua sejak dilantik untuk periode 2021-2024. Dalam posisinya, dr. Edial Sanif aktif mengajak dokter-dokter di Cirebon untuk memastikan bahwa mereka memiliki surat izin praktik yang sah dan berupaya meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah tersebut. Pengurus IDI Cirebon terdiri dari bermacam dokter yang berkomitmen untuk menjalankan visi dan misi organisasi.
Mereka bertanggung jawab atas pelaksanaan program kesehatan yang mendukung pengembangan profesi kedokteran. 

IDI Cirebon mempelajari salah satu penyakit yang dapat menyerang sebagian masyarakat Indonesia yaitu salpingitis. Apa saja faktor penyebab salpingitis serta obat yang tepat untuk mengatasi penyakit ini pada penderitanya.

Apa saja faktor penyebab terjadinya penyakit salpingitis?

Dilansir dari laman https://idicirebon.org, penyakit salpingitis terjadi akibat beberapa faktor. Penyakit salpingitis adalah peradangan pada tuba falopi yang sering disebabkan oleh infeksi bakteri. Berikut adalah faktor-faktor penyebab terjadinya salpingitis meliputi:

1. Infeksi menular seksual

Adanya infeksi adalah faktor utama yang menyebabkan penyakit salpingitis. Dua bakteri utama yang menyebabkan salpingitis adalah Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae. Hubungan seksual yang tidak aman adalah cara umum penularan infeksi ini.

2. Adanya infeksi bakteri

Faktor lainnya seperti bakteri yang menyerang di area organ intim. Salah satu bakteri seperti Mycoplasma genitalium. Bakteri ini dapat menyebabkan gatal serta sulit buang air kecil.

3. Gaya hidup yang tidak sehat

Pola aktivitas sehari-hari yang tidak sehat dapat memburukkan kesehatan Anda dan menyebabkan penyakit. Merokok dapat menurunkan mekanisme pertahanan tubuh dan meningkatkan risiko infeksi dan penyakit salpingitis.

4. Berganti-ganti pasangan seksual

Berganti-ganti pasangan saat berhubungan seksual adalah faktor terakhir yang dapat menyebabkan penyakit ini. Ini dapat menyebabkan peradangan, dan tidak menjaga kebersihan organ intim juga dapat menyebabkan berbagai penyakit.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penyakit salpingitis?

IDI (Ikatan Dokter Indonesia) telah merangkum beberapa obat yang dapat mengatasi penyakit ini. Pengobatan salpingitis umumnya melibatkan penggunaan antibiotik untuk mengatasi infeksi yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan berdasarkan tingkat keparahan salpingitis meliputi:

1. Obat Ceftriaxone

Salah satu obat yang dapat dikonsumsi adalah Ceftriaxone. Ceftriaxone adalah obat untuk mengatasi penyakit akibat infeksi bakteri, seperti gonore, meningitis, otitis media, sifilis, dan penyakit Lyme. Obat ini tersedia dalam bentuk suntik dan membutuhkan resep dari dokter.

2. Obat Metronidazol

Metronidazol adalah antibiotik yang sering direkomendasikan untuk pengobatan salpingitis, terutama ketika infeksi disebabkan oleh bakteri anaerob atau infeksi menular seksual. Untuk dosisnya, biasanya dokter akan meresepkan untuk mengonsumsi 500 mg, tiga kali sehari selama 7 hari.

Pengobatan salpingitis harus dilakukan berdasarkan diagnosis yang tepat dan tingkat keparahan kondisi. Penting untuk mengikuti petunjuk dokter dan menyelesaikan seluruh pengobatan antibiotik untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun