Mengatur dan mengonsumsi makanan bergizi sangat penting untuk menjaga kesehatan, terutama payudara, karena kekurangan nutrisi pada ibu menyusui dapat menyebabkan mastitis.
4. Penggunaan bra yang ketat
Faktor lainnya seperti penggunaan bra yang terlalu ketat, juga dapat berdampak buruk. Bra yang terlalu ketat dapat meningkatkan tekanan pada payudara dan mengganggu aliran ASI, meningkatkan risiko mastitis.
5. Adanya eksim dan penyakit kulit lainnya
Adanya penyakit kulit, yang dikenal sebagai eksim, adalah alasan terakhir yang dapat menyebabkan mastitis. Penyakit kulit seperti eksim atau dermatitis di sekitar puting dapat menyebabkan iritasi dan meningkatkan risiko infeksi.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penyakit mastitis?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) telah merangkum obat yang direkomendasikan untuk mengobati mastitis umumnya meliputi analgesik untuk meredakan nyeri dan antibiotik untuk mengatasi infeksi. Berikut adalah rincian obat yang sering digunakan meliputi:
1. Obat Paracetamol
Paracetamol adalah obat pertama yang dapat mengurangi rasa sakit akibat mastitis dengan dosis 500 hingga 1000 mg, yang dapat diberikan setiap enam jam, dengan dosis maksimal 4 gram per hari. Paracetamol membantu meredakan nyeri serta demam.
2. Obat Dicloxacillin
Obat antibiotik penisilin bernama dicloxacillin digunakan untuk mengobati infeksi tertentu yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus, seperti mastitis. Baik orang dewasa maupun anak-anak harus minum kapsul dicloxacillin setiap enam jam berdasarkan resep dokter.