Berbicara tentang kesehatan, salah satu jenis penyakit yang sering dialami oleh masyarakat Indonesia adalah alergi. Alergi banyak jenisnya, seperti alergi terhadap telur, alergi mengonsumsi olahan udang dan makanan lainnya. Di Indonesia, ada sekitar 53% orang mengalami alergi. Alergi paling sering terjadi pada orang berusia 15--55 tahun.
IDI Lombok Barat dengan alamat website idilombokbarat.org merupakan organisasi sebagai wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. IDI Lombok Barat berusaha untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesionalisme dokter, serta memperjuangkan kepentingan anggotanya.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Lombok Barat adalah dr. H. Muhammad Riza, Sp.OG. Ia menjabat sebagai ketua sejak periode 2021 dan terpilih kembali untuk periode 2024. Dalam perannya, dr. Riza berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan di daerah Lombok Barat serta pengembangan profesionalisme dokter di wilayah tersebut. Selain itu, dr. Riza juga aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan kesehatan masyarakat, berupaya untuk meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan di kalangan masyarakat setempat.
Saat ini IDI Lombok Barat sedang meneliti lebih lanjut terkait alergi makanan yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan serta obat yang dapat dikonsumsi untuk mengobati alergi tersebut.
Apa saja penyebab terjadinya alergi terhadap makanan?
IDI Lombok Barat dengan alamat website idilombokbarat.org menjelaskan alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan tubuh keliru mengidentifikasi protein dalam makanan sebagai ancaman, yang memicu reaksi alergi. Berikut adalah penyebab utama seseorang menderita alergi terhadap makanan meliputi:
1. Reaksi dari sistem imun
Faktor utama terjadinya alergi pada makanan adalah reaksi dari sistem imun. Alergi makanan disebabkan oleh reaksi sistem imun terhadap protein makanan tertentu seperti olahan daging sapi, udang, ayam dan berbagai protein lainnya. Ketika seseorang mengonsumsi makanan tersebut, sistem imun merespons dengan memproduksi antibodi yang disebut imunoglobulin E (IgE) untuk melawan protein tersebut
2. Faktor keturunan atau genetik
Riwayat keluarga dengan alergi makanan atau penyakit atopik (seperti asma atau dermatitis atopik) dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami alergi makanan. Genetik berperan dalam predisposisi terhadap reaksi alergi.
3. Faktor usia
Alergi makanan sering kali muncul pada anak-anak, terutama terhadap makanan seperti susu, telur, dan kedelai. Namun, beberapa orang dewasa juga dapat mengembangkan alergi terhadap makanan tertentu seperti kacang-kacangan dan seafood.
4. Faktor lingkungan
Faktor terakhir penyebab alergi pada makanan adalah faktor lingkungan. Paparan awal terhadap alergen tertentu atau kurangnya paparan terhadap alergen di masa kecil dapat memengaruhi perkembangan toleransi terhadap makanan. Misalnya, pola makan yang kurang bervariasi atau kebersihan yang berlebihan dapat meningkatkan risiko alergi.
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati alergi terhadap makanan?
IDI Lombok Barat telah meneliti lebih lanjut terkait alergi makanan, Untuk mengobati alergi terhadap makanan, ada beberapa jenis obat yang direkomendasikan, tergantung pada tingkat keparahan reaksi alergi yang dialami. Berikut adalah obat-obatan yang umum digunakan meliputi:
1. Obat Antihistamin
Salah obat yang bisa mengurangi alergi adalah Loratadine. Obat ini bermanfaat untuk meredakan gatal akibat alergi makanan. Makanan penyebab alergi yang paling umum adalah kacang, cokelat, makanan laut, telur, dan susu.
2. Obat Kortikosteroid
Prednisolone adalah obat yang mengandung hormon kortikosteroid buatan. Obat ini terdapat dalam bentuk pil atau cairan yang dapat digunakan untuk mengatasi alergi dan mengurangi peradangan atau supresi inflamasi.
Sebelum menggunakan obat-obatan ini, sangat penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat dan rekomendasi pengobatan yang sesuai dengan kondisi Anda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H