Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Waspadai Nyeri Dada, IDI Bima Berikan Informasi Pengobatan yang Tepat

10 Desember 2024   10:14 Diperbarui: 10 Desember 2024   10:14 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto oleh Jajah-sireenut dari iStockphoto)

Berbicara tentang penyakit, salah satu penyakit yang bisa menyerang secara mendadak adalah rasa nyeri pada dada. Angina pectoris merupakan nyeri dada yang disebabkan oleh aliran darah yang tidak lancar ke jantung. Kondisi ini terjadi ketika otot jantung membutuhkan lebih banyak oksigen, tetapi tidak mendapatkannya. Hal ini cukup berbahaya jika tidak mendapatkan penanganan yang tepat.

IDI Kota Bima dengan alamat website idibima.org adalah cabang dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang berfungsi sebagai organisasi profesi bagi dokter di Kota Bima, Nusa Tenggara Barat. Organisasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, mendukung pengembangan profesi kedokteran, serta memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kesehatan. 

IDI Kota Bima rutin untuk memberikan pelatihan dan pendidikan, serta melakukan advokasi untuk kepentingan anggota dan masyarakat. IDI Kota Bima saat ini sedang melakukan penelitian lebih lanjut terkait penyakit nyeri dan sakit pada dada serta pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa saja ciri-ciri utama terjadinya nyeri pada dada?

IDI Kota Bima dengan alamat website idibima.org  menjelaskan  bahwa nyeri pada dada dapat disebabkan oleh berbagai kondisi dan memiliki ciri-ciri yang berbeda tergantung pada penyebabnya. Berikut adalah ciri-ciri utama terjadinya nyeri pada dada meliputi:

1. Sensasi tertekan atau berat

Penderita Angina pectoris akan merasakan sensasi tertekan atau berat pada dada. Penderita akan merasakan dada terasa lebih berat, atau seperti ditekan, sering kali digambarkan sebagai perasaan membawa beban berat di dada. Hal ini cukup mengganggu kesehatan terutama aktivitas sehari-hari.

2. Nyeri disertai sesak nafas

Faktor lainnya yang dialami adalah sesak nafas dan nyeri tak tertahankan. Nyeri dapat berlangsung lebih dari beberapa menit dan bisa muncul dan hilang. Intensitasnya bisa bervariasi, sering kali memburuk dengan aktivitas.

3. Mengalami keringat dingin

Nyeri dada yang baru muncul bisa menyebabkan keringat berlebih atau keringat dingin dapat terjadi bersamaan dengan nyeri dada, menandakan kemungkinan kondisi yang lebih serius dan berbahaya jika tidak mendapatkan penanganan segera.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengurangi gejala nyeri pada dada?

IDI Kota Bima telah meneliti lebih lanjut tentang penyakit Angina Pectoris atau nyeri pada dada. Untuk mengurangi gejala angina pectoris (nyeri dada), beberapa jenis obat yang umum direkomendasikan meliputi:

1. Obat Polysilane

Polysilane merupakan obat yang dapat meredakan sakit dada yang disertai rasa panas di ulu hati dan kembung akibat maag, tukak lambung, atau GERD. Obat sakit dada ini mengandung bahan utama antasida, seperti aluminium hidroksida, magnesium hidroksida, kalsium karbonat, dan simethicone.

2. Obat Farsorbid Tablet

Farsorbid Tablet 10 Mg adalah obat yang bermanfaat untuk mencegah dan meredakan angina (nyeri dada) akibat penyakit jantung koroner. Farsorbid Tablet 10 Mg bekerja dengan cara melebarkan pembuluh darah (vasodilator) agar aliran darah dapat mengalir lebih lancar ke otot jantung.

3. Obat Antiprestin

Antiprestin Kapsul dapat membantu mengurangi sakit dada akibat serangan panik. Obat sakit dada ini mengandung fluoxetine yang tergolong sebagai obat antidepresan.

Sebelum mengonsumsi obat-obatan yang telah dijelaskan, penting untuk berkonsultasi dengan dokter apabila nyeri dada terjadi secara mendadak berulang dan disertai gejala serius lainnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun