Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

IDI Deiyai Berikan Pengobatan yang Tepat pada Saat Nyeri Haid

8 Desember 2024   12:00 Diperbarui: 8 Desember 2024   12:05 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto oleh Shidlovski dari iStockphoto)

Salah satu gangguan kesehatan yang mungkin dialami oleh wanita adalah nyeri saat mengalami menstruasi. Nyeri haid dikenal dalam dunia medis sebagai dismenore merupakan sebuah kondisi yang terjadi pada wanita saat menstruasi. Nyeri ini disebabkan oleh perubahan hormon prostaglandin yang memicu kontraksi rahim untuk meluruhkan lapisan rahim. 

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Deiyai dengan alamat website idideiyai.org  menjelaskan bahwa selama mengalami menstruasi, rahim berkontraksi untuk membantu mengeluarkan lapisan endometrium. Kontraksi ini dapat dipicu oleh hormon prostaglandin, yang juga dapat menyebabkan nyeri dan ketidaknyamanan.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Deiyai adalah dr. Yohanis Titaley. Dalam perannya, dr. Yohanis berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Kabupaten Deiyai, Papua. Visi IDI Deiyai adalah untuk menjadi penggerak kesehatan yang berkualitas dan memastikan akses pelayanan kesehatan yang merata, terutama di daerah-daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh fasilitas kesehatan.

IDI selanjutnya melakukan penelitian terkait gejala nyeri haid, apa saja faktor penyebab terjadinya nyeri haid serta pengobatan yang tepat untuk meringankan rasa sakit saat mengalami menstruasi.

Apa saja penyebab terjadinya nyeri haid?

IDI Deiyai dengan alamat website idideiyai.org  menjelaskan bahwa nyeri haid yang normal biasanya tidak begitu menyiksa dan dapat menghilang secara bertahap seiring bertambahnya usia. Namun, Anda perlu waspada jika nyeri haid yang muncul tidak tertahankan dan tidak kunjung hilang. Berikut adalah penyebab nyeri haid atau saat menstruasi meliputi:

1. Faktor genetik atau keturunan

Faktor utama terjadinya nyeri pada saat menstruasi adalah karena adanya faktor keturunan. Ini adalah hal yang umum, saat mengalami menstruasi, terjadi kontraksi rahim menekan pembuluh darah yang mengelilingi rahim.

2. Faktor umur 

Pada umumnya, nyeri haid atau saat menstruasi sering dialami oleh wanita dibawah umur 30 tahun. Selain itu, waktu datangnya menstruasi tidak teratur juga bisa mempengaruhi rasa sakit di area sekitar perut.

3. Adanya Infeksi Radang Panggul (PID)

Nyeri saat haid juga bisa di sebab adanya radang pada panggul. Infeksi pada organ reproduksi wanita yang dapat menyebabkan nyeri panggul.

4. Stres dan cemas berlebihan

Faktor terakhir yang bisa menyebabkan rasa sakit saat menstruasi adalah stres dan cemas. Stres secara berlebihan juga berpengaruh pada kesehatan, sehingga penting untuk mengelola stres dengan baik. 

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengatasi nyeri haid?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) merangkum beberapa obat untuk mengatasi nyeri haid, atau dismenore, terdapat berbagai obat yang dapat digunakan untuk meredakan gejala. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan meliputi:

1. Asam Mefenamat

Asam Mefenamat: adalah obat yang bermanfaat untuk meredakan nyeri haid, termasuk kram perut dan sakit punggung. Obat ini bekerja dengan cara menekan produksi prostaglandin dan cocok untuk nyeri ringan hingga sedang. asam mefenamat dapat diminum selama 2-3 hari sejak hari pertama haid.

2. Alaxan FR

Alaxan FR adalah obat yang bekerja cepat untuk meredakan nyeri otot di leher, pundak, punggung, sakit pinggang, paha dan kaki, serta nyeri haid dan sakit gigi. Obat ini mengandung parasetamol dan ibuprofen.

3. Spasminal

Obat terakhir yang bisa menjadi pilihan adalah Spasminal. Obat ini mengandung methampyrone dan papaverine yang dapat merelaksasi otot dan mengurangi kram perut saat haid

Sebelum menggunakan obat-obatan ini, penting untuk mengikuti dosis yang dianjurkan dan memperhatikan kondisi kesehatan pribadi, terutama jika memiliki riwayat penyakit tertentu. Jika nyeri haid terus berlanjut atau sangat mengganggu, sebaiknya konsultasikan dengan dokter.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun