Salah satu penyakit yang dapat menyerang segala usia namun lebih sering orang dewasa adalah penyakit rematik. Rematik, atau lebih dikenal sebagai rheumatoid arthritis (RA), adalah penyakit autoimun yang ditandai dengan peradangan pada sendi.Â
Ikatan Dokter Indonesia Cabang Burmeso dengan alamat website idiburmeso.org  menjelaskan bahwa rematik sebenarnya adalah penyakit autoimun yang menyebabkan sistem kekebalan tubuh menyerang sendi dan jaringan di sekitarnya.
 IDI Cabang Burmeso juga menjelaskan bahwa rematik sering dikelompokkan dalam arthritis atau radang sendi, dan dapat mencakup berbagai kondisi, seperti Rheumatoid arthritis, Osteoarthritis, Lupus, dan Ankylosing spondylitis. Rematik dapat mengganggu aktivitas sehari-hari. Diagnosis dan pengobatan dini dapat memperlambat perkembangan penyakit rematik.
IDI selanjutnya melakukan penelitian terkait penyakit rematik kemudian rekomendasi obat yang dapat diberikan bagi penderitanya.
Apa saja penyebab terjadinya penyakit rematik?
IDI Burmeso dengan alamat website idiburmeso.org  menjelaskan penyakit rematik, atau lebih spesifiknya rheumatoid arthritis (RA), adalah kondisi autoimun yang ditandai dengan peradangan pada sendi. Meskipun penyebab pasti dari rematik belum sepenuhnya dipahami, ada beberapa faktor yang dianggap berkontribusi terhadap perkembangan penyakit ini meliputi:
1. Gangguan sistem kekebalan tubuh
Rematik sering kali merupakan penyakit autoimun, di mana sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, termasuk sendi. Contoh utama adalah rheumatoid arthritis, di mana tubuh keliru menganggap membran sinovial sebagai ancaman.
2. Â Faktor keturunan atau riwayat keluarga
Penyakit rematik juga dapat disebabkan oleh riwayat keluarga. Individu dengan riwayat keluarga yang menderita rematik memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami kondisi serupa. Faktor genetik dapat mempengaruhi predisposisi seseorang terhadap penyakit ini.