Mimisan atau dikenal dalam istilah medis disebut epistaksis, merupakan sebuah kondisi ketika darah keluar dari hidung. Mimisan dapat terjadi pada salah satu atau kedua lubang hidung, dan durasinya bisa bervariasi. Ada beberapa faktor penyebab mimisan, salah satunya karena cedera pada hidung.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. IDI Kabupaten Barito Timur dengan alamat website idibaritotimur.org merupakan cabang dari organisasi profesi kedokteran yang berfungsi untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di wilayah Kalimantan Tengah. Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Barito Timur saat ini adalah dr. Eko Setiawan. Ia dilantik untuk masa bakti 2022-2025.
Dalam kepemimpinannya, dr. Eko berfokus pada peningkatan kualitas pelayanan kesehatan dan kolaborasi dengan pemerintah daerah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat di Barito Timur.
IDI Barito Timur berkolaborasi dengan pemerintah daerah untuk melaksanakan program kesehatan berbasis masyarakat. Ini bertujuan untuk mengurangi prevalensi penyakit dan mencapai target pembangunan berkelanjutan di sektor kesehatan. Selain itu, IDI Barito Timur juga melaksanakan kampanye tentang pola hidup sehat
Apa saja penyebab terjadinya mimisan?
IDI Kabupaten Barito Timur dengan alamat website idibaritotimur.org  menjelaskan mimisan, atau epistaksis, adalah kondisi di mana terjadi perdarahan dari hidung. Penyebab terjadinya mimisan dapat bervariasi dan mencakup faktor lingkungan, kebiasaan, serta kondisi medis tertentu. Berikut adalah beberapa penyebab umum mimisan meliputi:
1. Akibat udara kering
Faktor utama terjadinya mimisan adalah masalah kelembaban udara. Kelembaban yang rendah, terutama saat cuaca dingin atau penggunaan AC, dapat mengeringkan selaput lendir hidung, meningkatkan risiko perdarahan
2. Akibat demam tinggiÂ
Faktor selanjutnya adalah demam. Suhu tubuh yang meningkat saat demam dapat menyebabkan pembuluh darah di hidung melebar dan menjadi lebih rentan pecah
3. Cedera pada hidung
Faktor lainnya penyebab terjadinya mimisan adalah cedera pada hidung. Benturan pada hidung akibat kecelakaan, olahraga, atau pukulan dapat menyebabkan pembuluh darah pecah dan mengakibatkan perdarahan.
4. Tekanan darah tinggi atau hipertensi
Faktor terakhir terjadinya mimisan adalah tekanan darah tinggi atau hipertensi. Tekanan darah tinggi yang tidak terkontrol dapat membuat pembuluh darah di hidung lebih mudah pecah
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk mengobati mimisan?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Barito Timur telah merangkum beberapa obat yang dapat meredakan mimisan. Obat yang direkomendasikan untuk mengatasi mimisan (epistaksis) terdapat beberapa jenis obat dan metode yang dapat membantu menghentikan perdarahan. Berikut adalah pilihan obat dan tindakan yang dapat dilakukan meliputi:
1. Asam Traneksamat
Obat ini berfungsi untuk mempercepat proses penggumpalan darah, sehingga dapat membantu menghentikan mimisan. Namun, penggunaannya harus berdasarkan resep dokter untuk menghindari efek samping, terutama jika ada kondisi medis tertentu.
2. Semprot Dekongestan
Obat semprot hidung yang mengandung dekongestan, seperti oxymetazoline, juga dapat digunakan untuk mengecilkan pembuluh darah di hidung dan menghentikan perdarahan. Namun, penggunaan jangka panjang tidak disarankan karena dapat memperburuk kondisi mimisan.
3. Kompres Dingin
Selain menggunakan obat, Anda juga dapat menggunakan kompres dingin pada hidung. Mengompres pangkal hidung dengan es batu yang dibungkus kain dapat membantu menghentikan perdarahan dengan menyempitkan pembuluh darah.
Mimisan dapat dicegah dengan menjaga kebersihan dan kelembaban rumah. Jika tidak mengalami perubahan membaik, segera berkonsultasi pada dokter terdekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H