Faktor terakhir adalah cedera pada area genital akibat operasi, melahirkan, atau trauma fisik lainnya juga dapat menjadi penyebab. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter seputar cedera dan trauma ini.
4. Adanya kondisi infeksi dan Vaginismus
Vaginismus merupakan salah satu kondisi di mana otot vagina berkontraksi secara tidak sadar saat penetrasi, menyebabkan rasa sakit. Selain itu kelainan seperti hymen imperforata (selaput dara menutupi lubang vagina) atau bentuk vagina yang tidak sempurna juga bisa menyebabkan dispareunia.
Apa aja obat untuk mengobati gejala dispareunia?
Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Atambua telah merangkum obat yang direkomendasikan untuk mengobat gejala ini. Pengobatan untuk dispareunia tergantung pada penyebab yang mendasarinya. Berikut adalah beberapa jenis obat dan terapi yang direkomendasikan untuk mengatasi gejala dispareunia meliputi:
1. Obat Antibiotik
Obat Antibiotik dapat digunakan jika dispareunia disebabkan oleh infeksi bakteri. Contoh termasuk cefixime atau sefalosporin. Pengobatan untuk berbagai jenis infeksi karena bakteri, termasuk infeksi pada mulut dan tenggorokan. Selain itu obat seperti Aminoglikosida juga dapat digunakan untuk infeksi bakteri.
2. Obat Antijamur
Obat Antijamur dapat digunakan jika rasa tidak nyaman disebabkan oleh infeksi jamur, obat seperti fluconazole atau ketoconazole dapat diresepkan. Fluconazole adalah obat anti jamur yang digunakan untuk mengatasi nyeri akibat infeksi jamur di area genital. Krim atau supositoria antijamur juga dapat digunakan..
3. Obat Pereda Nyeri
Obat Anti-Inflamasi Nonsteroid (OAINS) seperti ibuprofen atau naproxen, efektif untuk meredakan nyeri saat berhubungan intim Namun membutuhkan resep dari dokter untuk dosis penggunaan.