Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Gejala Dispareunia, IDI Atambua Memberikan Informasi Pengobatan yang Tepat

4 Desember 2024   08:12 Diperbarui: 4 Desember 2024   08:12 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Salah satu gangguan kesehatan yang dapat terjadi saat berhubungan intim adalah Dispareunia. Dispareunia adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri genital yang terjadi selama atau setelah berhubungan seksual. Nyeri ini dapat dirasakan baik oleh pria maupun wanita, meskipun lebih umum terjadi pada wanita. 

IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Atambua dengan alamat website idiatambua.org merupakan cabang dari organisasi profesi kedokteran di Indonesia yang bertujuan untuk memfasilitasi dan mendukung para dokter di wilayah ini.
IDI Cabang Atambua berkomitmen untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan berkualitas.

IDI Atambua secara rutin mengadakan layanan medis keliling untuk menjangkau masyarakat di daerah terpencil, melibatkan dokter ahli dari berbagai bidang. Saat ini IDI Atambua sedang melakukan penelitian terkait kondisi dispareunia dan pengobatan yang tepat bagi penderitanya.

Apa saja penyebab terjadinya dispareunia saat berhubungan intim?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Atambua dengan alamat website idiatambua.org menjelaskan dispareunia adalah kondisi yang ditandai dengan nyeri genital yang terjadi selama atau setelah berhubungan seksual. Penyebab dispareunia dapat dibedakan menjadi dua kategori utama: faktor fisik dan faktor psikologis. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut mengenai penyebabnya meliputi:

1. Kurangnya pelumas

Saat berhubungan intim, vagina yang kering akibat kurangnya stimulasi seksual atau foreplay dapat menyebabkan gesekan berlebihan saat penetrasi, sehingga menimbulkan rasa sakit. Selain itu, penipisan dan kehilangan kelembaban pada dinding vagina, sering terjadi pada wanita pasca-menopause.

2. Terinfeksi dengan bakteri

Penyakit ini juga dapat terjadi karena infeksi bakteri. Infeksi genital seperti infeksi jamur, bakteri, atau virus (misalnya herpes) dapat menyebabkan peradangan dan nyeri.

3. Cedera dan trauma

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun