Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Kenali Penyebab Penyakit Campak, IDI Kota Sukoharjo Bagikan Informasi Pengobatan yang Tepat

3 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 3 Desember 2024   08:09 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto oleh simarik dari iStockphoto)

Berbicara tentang penyakit, salah satu penyakit gatal pada tubuh adalah campak. Campak merupakan sebuah penyakit infeksi virus yang sangat menular, terutama di kalangan anak-anak. Penyakit ini disebabkan oleh Morbillivirus dan dapat menyebar melalui percikan liur dari orang yang terinfeksi saat batuk atau bersin. 

IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sukoharjo dengan alamat website idikotasukoharjo.org adalah organisasi profesi yang menaungi dokter di wilayah Sukoharjo, Jawa Tengah. 

IDI Sukoharjo memiliki sekitar 500 anggota, yang terdiri dari berbagai dokter dengan latar belakang dan spesialisasi berbeda. IDI bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan, memberikan pendidikan dan pelatihan bagi anggotanya, serta berperan dalam pengembangan kebijakan kesehatan di daerah tersebut.

Saat ini IDI Kota Sukoharjo meneliti lebih lanjut terkait gangguan kesehatan seperti campak dan obat yang tepat bagi penderitanya.

Apa saja tanda seseorang mengalami penyakit campak?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sukoharjo dengan alamat website idikotasukoharjo.org  menjelaskan penyakit campak ditandai dengan beberapa gejala yang muncul setelah terpapar virus. Gejala ini umumnya muncul dalam waktu 10 hingga 14 hari setelah infeksi. Berikut adalah tanda-tanda seseorang mengalami penyakit campak meliputi:

1. Demam tinggi disertai hidung berair atau tersumbat.

Penderita penyakit campak biasanya mengalami demam tinggi. Demam biasanya menjadi gejala pertama yang muncul dan dapat mencapai suhu lebih dari 40C. Demam ini disertai hidung berair atau tersumbat yang muncul sekitar 10-12 hari setelah terpapar virus dan dapat mencapai suhu tinggi.

2. Mata merah dan sensitif terhadap cahaya

Tanda kedua seseorang mengalami penyakit campak adalah mata terlihat merah kemudian juga sensitif pada cahaya. 

3. Terdapat bintik koplik

Penderita campak memiliki ciri-ciri seperti bintik-bintik kecil berwarna putih dengan pusat biru-putih di dalam mulut, biasanya muncul sebelum ruam.

4. Terdapat ruam merah pada kulit

Ruam muncul 3-5 hari setelah gejala awal, dimulai dari wajah dan leher, kemudian menyebar ke bagian tubuh lainnya. Ruam ini biasanya bertahan selama 5-7 hari.

5. Kelelahan disertai diare

Gejala terakhir adalah penderita penyakit campak akan mudah lelah disertai oleh diare. Gejala campak umumnya berlangsung selama 4-7 hari sebelum mulai mereda, tetapi bisa bervariasi tergantung pada daya tahan tubuh individu dan adanya komplikasi.

Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita campak?

Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Sukoharjo memberikan beberapa rekomendasi obat untuk penderita penyakit ini. Campak dapat berdampak buruk apabila terus dibiarkan. Obat yang direkomendasikan meliputi:

1. Obat Paracetamol

Campak dapat menyebabkan demam tinggi. Paracetamol adalah obat paling baik dalam menurunkan panas., Zat pada paracetamol lebih efektif meredakan demam dan nyeri yang seringkali menyertai campak. Obat campak untuk mengatasi gejala ini bekerja dengan cara menghambat produksi prostaglandin di otak.

2. Ibuprofen 

Obat selanjutnya adalah Ibuprofen. Obat ini juga berfungsi sebagai penurun demam dan pereda nyeri. Dapat digunakan untuk anak usia 1--12 tahun. Obat ini diberikan 3-4 kali sehari setelah makan.

3. Tempra Drops

Tempra Drops merupakan obat yang dapat digunakan untuk menurunkan demam dan meringankan nyeri akibat penyakit campak. Obat ini mengandung paracetamol yang bertindak sebagai antipiretik untuk menurunkan suhu tubuh dan analgesik untuk mengurangi rasa sakit. 

Penggunaan obat-obatan ini sebaiknya dilakukan sesuai dengan dosis yang dianjurkan pada kemasan atau berdasarkan rekomendasi dokter. Penting untuk memantau gejala dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis jika kondisi tidak membaik atau jika muncul komplikasi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun