Selain itu, kolesterol tinggi juga dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, yang merupakan faktor risiko stroke lainnya.
Untuk menurunkan kadar kolesterol, penting untuk mengonsumsi makanan sehat, seperti buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian. Selain itu, berolahraga secara teratur dan mengonsumsi obat-obatan penurun kolesterol juga dapat membantu.
3. Riwayat Keluarga Stroke
Jika ada anggota keluarga dekat yang pernah mengalami stroke, maka risiko Anda untuk mengalami stroke juga meningkat. Hal ini menunjukkan adanya faktor genetik yang berperan dalam meningkatkan risiko stroke.
Selain faktor genetik, riwayat keluarga juga dapat memengaruhi gaya hidup dan kebiasaan makan seseorang, yang pada gilirannya dapat meningkatkan risiko stroke.
Meskipun faktor genetik tidak dapat diubah, Anda tetap dapat mengurangi risiko stroke dengan mengadopsi gaya hidup sehat.
4. Usia Lanjut
Seiring bertambahnya usia, risiko mengalami stroke semakin meningkat. Hal ini karena seiring bertambahnya usia, pembuluh darah cenderung menjadi lebih kaku dan lebih mudah mengalami kerusakan.
Selain itu, orang tua juga lebih rentan mengalami penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan penyakit jantung, yang merupakan faktor risiko stroke.
5. Fibrilasi Atrium
Fibrilasi atrium adalah jenis gangguan irama jantung yang paling umum. Pada kondisi ini, atrium (ruangan atas jantung) berkontraksi secara tidak teratur dan cepat. Hal ini dapat menyebabkan darah menggenang di dalam atrium dan membentuk gumpalan darah.