Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyakit yang tidak ditularkan dari orang ke orang lain. PTM mencakup berbagai penyakit antara lain jantung, kanker, diabetes, dan penyakit pernapasan seperti asma.
Berbeda dengan penyakit menular yang umumnya disebabkan oleh mikroorganisme seperti bakteri atau virus, PTM lebih dipengaruhi oleh gaya hidup, lingkungan, dan faktor genetik. Dan menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), PTM adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.
Mengapa PTM Menjadi Masalah Utama Kesehatan Masyarakat?
Melansir pafipcsingkawang.org, PTM menjadi masalah kesehatan utama karena beberapa alasan. Pertama, karena prevalensi yang cukup tinggi terutama pada usia produktif. Kemudian, biaya untuk pengobatan PTM yang tinggi baik bagi pasien maupun pemerintah.
Dampak PTM ini dapat mengurangi produktivitas kerja karena menurunnya kesehatan fisik dan mental pasien. PTM tidak hanya menyebabkan kematian tetapi juga menurunkan kualitas hidup penderita. Mereka sering mengalami komplikasi hingga membutuhkan perawatan dan pengawasan terus-menerus.
Peran PAFI Singkawang dalam Upaya Mengurangi Penyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak Menular (PTM) perlu penanganan yang serius karena angka prevalensinya yang terus meningkat. Berbagai upaya telah dilakukan oleh berbagai pihak, termasuk oleh organisasi kesehatan lokal seperti Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Cabang Singkawang.
Berikut beberapa inisiatif PAFI Singkawang dalam memerangi PTM di wilayahnya:
Edukasi Masyarakat tentang Pola Hidup Sehat
PAFI Singkawang secara berkala melakukan kegiatan edukasi kesehatan di tengah masyarakat. Melalui kegiatan penyuluhan dan seminar kesehatan, mereka memberikan informasi mengenai pola hidup sehat, pentingnya gizi seimbang, dan olahraga rutin sebagai upaya mencegah PTM.
Skrining dan Deteksi Dini
Skrining dan deteksi dini terhadap PTM dapat membantu mengidentifikasi penyakit sejak dini. Sebagai bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, PAFI Singkawang sering mengadakan kegiatan pemeriksaan kesehatan gratis di berbagai wilayah.Â
Pemeriksaan yang dilakukan meliputi cek tekanan darah, gula darah, kolesterol, serta konsultasi kesehatan. Pemeriksaan ini penting karena banyak masyarakat yang tidak menyadari mereka mengidap PTM. Deteksi dini ini membantu masyarakat untuk segera mendapatkan pengobatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut.
Kerjasama dengan Puskesmas dan Instansi Kesehatan Lainnya
PAFI Singkawang menjalin kemitraan dengan puskesmas dan instansi kesehatan lain untuk memperluas jangkauan edukasi dan pelayanan kesehatan. PAFI berharap kerjasama ini dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, terutama di wilayah yang masih minim akses terhadap fasilitas kesehatan.Â
Pendampingan Pasien dengan Penyakit Tidak Menular
PAFI Singkawang aktif dalam mendampingi pasien yang sudah didiagnosis PTM. Melalui program ini, PAFI membantu pasien untuk memahami pentingnya kepatuhan dalam konsumsi obat, pola makan, dan gaya hidup. Pendampingan ini membantu pasien mengelola penyakit dengan lebih baik, mengurangi gejala, serta meningkatkan kualitas hidup.
Sosialisasi Pentingnya Penggunaan Obat yang TepatÂ
PAFI Singkawang gencar memberikan pemahaman mengenai penggunaan obat yang rasional. Banyak kasus di mana masyarakat tidak memahami cara penggunaan obat yang tepat, sehingga berisiko memperburuk kondisi PTM yang diderita. PAFI memberikan informasi mengenai dosis, jadwal minum obat, serta dampak dari penggunaan obat yang tidak sesuai aturan.
Kesimpulan
PAFI Singkawang berperan penting dalam upaya pengendalian dan pencegahan PTM di Singkawang. Dengan fokus pada edukasi, pelayanan kesehatan, serta kerjasama dengan berbagai pihak, PAFI Singkawang berkomitmen untuk membantu masyarakat hidup lebih sehat dan terhindar dari risiko PTM.Â
Berbagai upaya yang dilakukan sangat meringankan beban kesehatan masyarakat Singkawang. Harapan ke depan langkah yang dilakukan ini dapat mengurangi angka PTM dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat di Singkawang dan sekitarnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H