Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

PAFI Kulon Progo: Optimalisasi Penggunaan Obat Tradisional dan Modern untuk Penyakit Degeneratif di Kulon Progo

18 Oktober 2024   12:00 Diperbarui: 28 Oktober 2024   16:11 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay.com/zapach_bzu

Ketika kita membicarakan penyakit degeneratif seperti diabetes dan hipertensi, yang semakin meningkat di Kulon Progo, kamu mungkin langsung berpikir tentang obat-obatan modern yang disarankan oleh dokter.

Namun, tahukah kamu bahwa di Kulon Progo, banyak masyarakat yang masih mengandalkan obat-obatan tradisional? Dalam kondisi ini, tantangannya adalah bagaimana farmasi dan apoteker bisa mengintegrasikan penggunaan obat tradisional dan modern dengan tepat, agar pengobatan menjadi lebih efektif dan aman di daerah ini, salah satunya seperti peran dan kontribusi PAFI Kulonprogo (pafikulonprogo.org).

Pendekatan ini tidak hanya mempertimbangkan efektivitas farmakologis, tapi juga menghargai kepercayaan budaya lokal yang sudah lama ada. Jadi, bagaimana caranya mengoptimalkan kedua jenis pengobatan ini?

Penyakit Degeneratif di Kulon Progo: Apa yang Terjadi?

Penyakit degeneratif, seperti diabetes mellitus tipe 2 dan hipertensi, adalah kondisi yang berkembang seiring bertambahnya usia. Di Kulon Progo, prevalensi penyakit-penyakit ini meningkat setiap tahunnya, dan ini disebabkan oleh perubahan gaya hidup serta pola makan.

Banyak orang yang kini lebih sering mengonsumsi makanan instan dan kurang berolahraga. Selain itu, tingginya kadar stres juga memicu tekanan darah tinggi yang akhirnya memengaruhi kesehatan secara keseluruhan.

Obat-obatan modern seperti metformin untuk diabetes dan obat antihipertensi memang efektif. Tapi tidak bisa dipungkiri, sebagian besar masyarakat masih mempercayai khasiat dari jamu-jamuan atau tanaman obat yang diwariskan secara turun-temurun.

Peran Obat Tradisional di Masyarakat Kulon Progo

Obat tradisional telah menjadi bagian dari kehidupan masyarakat di Kulon Progo sejak lama. Beberapa tanaman obat yang biasa digunakan, seperti daun salam untuk menurunkan tekanan darah atau kunyit untuk mengurangi gula darah, masih menjadi andalan banyak keluarga. Masyarakat percaya bahwa obat alami lebih aman karena minim efek samping dibandingkan obat kimia.

Namun, tantangannya terletak pada bagaimana memastikan bahwa penggunaan obat tradisional tersebut dilakukan dengan benar, serta bagaimana menggabungkannya dengan pengobatan modern yang diresepkan dokter.
Penggunaan obat-obatan tradisional tanpa pemahaman yang tepat dapat mengakibatkan interaksi yang tidak diinginkan ketika dikombinasikan dengan obat-obatan modern.

Integrasi Obat Tradisional dan Modern: Peran Apoteker

Di sinilah peran penting apoteker dalam memberikan edukasi kepada masyarakat. Sebagai tenaga kesehatan yang memiliki pengetahuan mendalam tentang farmakologi, apoteker dapat membantu menjembatani pemahaman antara penggunaan obat tradisional dan modern. Edukasi ini tidak hanya sebatas penggunaan dosis yang tepat, tetapi juga memahami interaksi potensial antara kedua jenis obat tersebut.

Sumber gambar: pixabay.com/whaltns17
Sumber gambar: pixabay.com/whaltns17

Sumber gambar: pixabay.com/daneshdamodaran
Sumber gambar: pixabay.com/daneshdamodaran

Misalnya, beberapa tanaman obat seperti ginseng bisa meningkatkan risiko hipoglikemia ketika dikonsumsi bersamaan dengan obat antidiabetes. Begitu juga dengan bawang putih yang memiliki efek antikoagulan ringan, yang bisa berinteraksi dengan obat pengencer darah seperti warfarin. Apoteker perlu memberikan informasi kepada pasien tentang efek samping dan interaksi tersebut agar mereka tidak salah kaprah dalam penggunaannya.

Pentingnya Pendekatan Holistik

Penting bagi apoteker untuk tidak hanya melihat dari sudut pandang farmakologi, tapi juga dari sisi budaya dan kepercayaan masyarakat. Sebagian besar masyarakat Kulon Progo, terutama generasi yang lebih tua, memiliki kepercayaan yang kuat terhadap obat-obatan alami.
Mereka mungkin ragu untuk sepenuhnya beralih ke obat modern atau mungkin enggan mengikuti saran medis jika tidak sejalan dengan keyakinan mereka.

Dengan pendekatan yang lebih empatik, apoteker bisa menjelaskan bahwa penggunaan obat tradisional tetap bisa dilakukan dengan aman, selama tidak bertentangan dengan pengobatan yang diresepkan.
Bahkan, dalam beberapa kasus, kombinasi antara pengobatan modern dan tradisional dapat memberikan hasil yang lebih optimal. Apoteker juga bisa mengajak masyarakat untuk berkolaborasi dalam pengambilan keputusan terkait pengobatan, sehingga mereka merasa lebih terlibat dan percaya terhadap proses penyembuhan yang dilakukan.

Contoh Kasus: Penggunaan Obat Tradisional dan Modern di Kulon Progo

Ambil contoh seorang pasien hipertensi di Kulon Progo yang masih mengonsumsi rebusan daun salam setiap hari sebagai penurun tekanan darah. Apoteker dapat memberikan penjelasan bahwa, meskipun daun salam memiliki efek antihipertensi, efek tersebut mungkin tidak cukup kuat untuk mengontrol tekanan darah pada tingkat yang lebih parah. Dalam hal ini, obat modern seperti amlodipine diperlukan untuk menjaga tekanan darah tetap stabil.

Sumber gambar: pixabay.com/zapach_bzu
Sumber gambar: pixabay.com/zapach_bzu

Namun, apoteker bisa mengakui bahwa penggunaan daun salam bisa membantu, selama digunakan dengan tepat dan tidak bertentangan dengan obat-obatan modern. Edukasi ini memberikan kesempatan bagi pasien untuk tetap menjalankan tradisi mereka, sambil tetap mendapatkan manfaat dari pengobatan medis yang lebih teruji secara klinis.

Masa Depan Pengobatan di Kulon Progo

Kamu sebagai generasi muda, khususnya mahasiswa farmasi atau tenaga kesehatan, memiliki peran penting dalam masa depan pengobatan di Kulon Progo. Kolaborasi antara ilmu pengetahuan modern dan kearifan lokal dapat menciptakan solusi yang lebih holistik dan efektif.

Tantangan ke depan adalah bagaimana kita bisa memanfaatkan kekayaan alam Indonesia melalui riset yang mendalam tentang tanaman obat lokal, sekaligus terus memperbarui pengetahuan tentang pengobatan modern yang semakin berkembang pesat.

Dengan demikian, optimalisasi penggunaan obat tradisional dan modern bukan hanya tentang memilih salah satu, tetapi tentang bagaimana kita bisa menggabungkan keduanya dengan bijak.

Di sinilah pentingnya peran apoteker dalam memberikan edukasi yang tepat, agar masyarakat dapat merasakan manfaat maksimal dari keduanya tanpa harus mengorbankan keamanan dan kesehatan mereka. Bersama-sama, kita bisa mewujudkan pengobatan yang lebih baik dan lebih inklusif di Kulon Progo. Yuk, mulai dari sekarang!

Untuk informasi lebih lanjut, kunjungi pafikulonprogo.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun