Jakarta, 26 September 2024 --- Acara Ten Outstanding Young Person (TOYP) yang digelar pekan lalu di Tribrata Jakarta Selatan, oleh Junior Chamber International (JCI) telah sukses mempertemukan para pemimpin muda Indonesia dalam diskusi inspiratif seputar berbagai isu penting yang dihadapi masyarakat saat ini.
Acara ini bertujuan untuk memberikan pengakuan kepada 10 individu muda berprestasi di berbagai bidang yang telah memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat dan dunia. Cakap turut berperan sebagai moderator dan narasumber dalam diskusi panel. Selain itu, juga turut serta dalam menyerahkan penghargaan, kepada sosok inspiratif yang telah berkontribusi signifikan di bidang kemanusiaan.
Acara dibuka dengan diskusi panel pertama yang menghadirkan narasumber dari Staf Khusus Presiden dan Chairman dari Asosiasi Penerap Printer Tri Dimensi Indonesia. Dengan topik yang dibahas adalah Mendorong Inklusivitas Sumber Daya Manusia untuk Pertumbuhan Ekonomi Berkelanjutan di Indonesia, serta dipandu oleh Aleima Sharuna, Head of Cakap untuk Bangsa & Brandcomm Cakap.Â
Salah satu alasan topik ini dipilih adalah menyoroti pentingnya inklusivitas dalam pengembangan sumber daya manusia sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi jangka panjang dan kohesi sosial.
Topik ini menjadi sorotan, karena berdasarkan data tahun 2023 dari Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia (Kemenko PMK RI) terdapat 22,97 juta jiwa penyandang disabilitas atau setara dengan 8,5% dari total seluruh penduduk di Indonesia.
Pemerintah juga telah menerbitkan tujuh Peraturan Pemerintah (PP) sebagai amanat dari Undang-Undang nomor 8 tahun 2016. Dalam Pasal 1 ayat 2 disebutkan, Kesamaan Kesempatan adalah keadaan yang memberikan peluang dan/atau menyediakan akses kepada Penyandang Disabilitas untuk menyalurkan potensi dalam segala aspek penyelenggaraan negara dan masyarakat. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran akan inklusivitas bahwa penyandang disabilitas, tidak lagi hanya dipandang sebagai subyek namun dapat turut berkontribusi dalam pembangunan nasional.
Kegiatan diskusi panel pertama diakhiri dengan penyerahan plakat apresiasi untuk seluruh narasumber, yang diserahkan oleh moderator dari diskusi panel.
Pada kegiatan diskusi panel selanjutnya, Cakap berkesempatan menjadi narasumber dalam topik yang membahas  bagaimana disrupsi teknologi telah membawa perubahan signifikan.
Baik itu pada berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam pendidikan dan dunia kerja, yang secara langsung berdampak pada generasi emas Indonesia. Di era digital ini, nilai akademis saja tidak cukup untuk mempersiapkan individu menghadapi tantangan masa depan.
Teknologi mendorong kebutuhan akan keterampilan baru, tetapi di saat yang sama, pentingnya nilai-nilai moral tetap menjadi fondasi dalam membangun karakter yang kuat dan bertanggung jawab.
Dalam diskusi panel tersebut, Cecillia Ong, Chief Operating Officer Cakap, menekankan bagaimana transformasi digital dan perubahan pola kerja global, memerlukan keseimbangan antara kompetensi akademik yang solid dan nilai-nilai moral yang kuat. "Kemajuan teknologi membuka banyak peluang baru, tetapi tanpa fondasi moral yang kuat, kita berisiko kehilangan esensi kemanusiaan dalam prosesnya. Pendidikan formal dan karakter harus berjalan beriringan dalam membentuk tenaga kerja masa depan yang tidak hanya terampil, tetapi juga memiliki integritas," ucap Cecillia.
Acara ini pun ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada 10 individu muda berprestasi. Margarita Tan, Chief Growth Officer Cakap, mendapat kehormatan untuk menyerahkan penghargaan kepada Angkie Yudistia atas kontribusi luar biasanya di bidang children, world peace, and human rights.
Penghargaan ini merupakan pengakuan atas dedikasi Angkie dalam memperjuangkan hak-hak anak, perdamaian dunia, dan kesetaraan hak asasi manusia, yang telah membawa dampak signifikan di masyarakat.
Diharapkan dengan terwujudnya kesetaraan hak asasi manusia bagi setiap individu, tanpa memandang latar belakang, dipastikan memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam kehidupan sosial, ekonomi, dan politik. Ketiga elemen ini, jika diterapkan dengan konsisten, membawa dampak signifikan dalam menciptakan masyarakat yang lebih inklusif, harmonis, dan penuh peluang untuk semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H