Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

KAI Commuter Hadirkan Solusi Hijau: Lubang Biopori dan Penanaman Pohon Bambu untuk Stasiun Lebih Ramah Lingkungan

13 September 2024   10:32 Diperbarui: 13 September 2024   10:54 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cynthia mengatakan bahwa saat ini semakin banyak generasi muda yang berperan aktif dalam mengembangkan aksi-aksi kecil untuk mendukung keberlanjutan. Salah satu contoh nyata adalah upaya pengurangan sampah dengan membawa alat makan atau wadah sendiri saat berbelanja, serta memilih menggunakan transportasi umum untuk mengurangi polusi. Inisiatif-inisiatif sederhana ini menjadi langkah konkret yang dapat dilakukan oleh kaum muda dalam mendukung gerakan ramah lingkungan dan berkontribusi pada keberlanjutan masa depan.

“Masyarakat urban dapat berkontribusi dalam upaya mengurangi banjir dan polusi dengan langkah-langkah sederhana, seperti membiasakan diri menggunakan transportasi umum, menghemat energi, serta memanfaatkan lahan hijau untuk pembuatan biopori atau sumur resapan. Langkah-langkah dasar ini merupakan tindakan nyata yang dapat dimulai dari diri sendiri untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan,” ungkap Chyntia.

Di akhir sesi acara, Kevin menyampaikan bahwa program ini memberikan dampak positif yang nyata, dan penerapan konsep keberlanjutan harus menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, bukan sekedar jargon. Pembuatan lubang biopori merupakan langkah konkret yang efektif, dan diharapkan tidak hanya dilakukan di Stasiun Rawa Buaya saja, tetapi juga dapat diimplementasikan di lingkungan rumah masing-masing, sebagai upaya bersama dalam menjaga kelestarian lingkungan.

“Lubang biopori tidak hanya berfungsi sebagai resapan air, tetapi juga dapat dimanfaatkan untuk mengolah sampah makanan, sehingga membantu mengatasi masalah sampah organik sejak di tingkat rumah tangga tanpa perlu sampai ke TPS. Sampah organik yang dikelola melalui biopori dapat diubah menjadi kompos, yang secara efektif mengembalikan unsur hara ke dalam tanah, sehingga mendukung kesuburan dan kesehatan ekosistem tanah secara berkelanjutan,” jelas Kevin.

Dok. Kompasiana
Dok. Kompasiana
Selain pemberian materi oleh narasumber, acara ditutup dengan simbolis pembuatan lubang biopori dan penanaman pohon bambu di sekitar area Stasiun Rawa Buaya. (LKE)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun