Ketika terjadi keadaan darurat finansial, banyak orang cenderung berutang untuk memenuhi kebutuhan mendesak. Namun, utang dengan bunga tinggi bisa menjadi beban tambahan yang memperburuk situasi finansial. Dengan dana darurat, kita dapat menghindari pinjaman dan utang yang tidak perlu.
4. Menjaga Stabilitas Keuangan
Dana darurat membantu menjaga stabilitas keuangan kita. Dengan adanya dana cadangan, kita tidak perlu mengubah gaya hidup atau menunda pembayaran tagihan ketika menghadapi situasi darurat. Stabilitas ini juga memberikan ketenangan pikiran dan mengurangi stres.
5. Mendukung Perencanaan Jangka Panjang
Memiliki dana darurat memungkinkan kita untuk tetap fokus pada tujuan keuangan jangka panjang. Tanpa dana darurat, setiap keadaan darurat bisa mengganggu rencana keuangan yang telah kita susun, seperti tabungan pendidikan anak atau investasi.
Berapa Besar Dana Darurat yang Dibutuhkan?
Besar dana darurat yang ideal berbeda-beda untuk setiap orang, tergantung pada kebutuhan dan gaya hidup masing-masing. Sebagai panduan umum, disarankan untuk memiliki dana darurat setara dengan tiga hingga enam bulan pengeluaran rutin. Pengeluaran ini mencakup biaya hidup seperti sewa atau cicilan rumah, makanan, transportasi, tagihan utilitas, dan biaya kesehatan.
Untuk menghitung berapa besar dana darurat yang dibutuhkan, pertama-tama kita perlu mencatat semua pengeluaran rutin bulanan. Setelah itu, kalikan jumlah tersebut dengan tiga hingga enam bulan. Misalnya, jika total pengeluaran bulanan adalah Rp5.000.000, maka dana darurat yang ideal adalah antara Rp15.000.000 hingga Rp30.000.000.
Cara Membangun Dana Darurat
Berikut cara membagun dana darurat:
1. Menentukan Tujuan