Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Kekuatan Kepemilikan Supply Chain dalam Industri Indonesia: Perjalanan dari Bahan Baku ke Rak Ritel

25 Juni 2024   11:23 Diperbarui: 25 Juni 2024   11:53 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Responsif terhadap Pasar: Jaringan lengkap memungkinkan adaptasi yang lebih cepat terhadap perubahan pasar. Dengan bekerja sama, merek dapat dengan cepat merespons permintaan pasar yang berkembang dan tren industri.

"Setelah merek menunjukkan efisiensi dan kelincahan yang dapat dicapai, ini akan diterjemahkan menjadi keuntungan pasar dan potensi pertumbuhan yang berkelanjutan," kata Dr. Lia Sidik, seorang spesialis brand bisnis keluarga di Indonesia. Bagi investor yang melihat masa depan, Indonesia sebagai kekuatan ekonomi Asia Tenggara dengan PDB lebih dari US$ 1,3 triliun dan ukuran pasar hampir 300 juta orang selama bonus demografi tentu menawarkan lahan subur untuk kemitraan dan kesuksesan jangka panjang. Daya beli pasar bonus demografi tersebut akan meningkat seiring ekonomi Indonesia yang tumbuh solid di 2024 dan diprediksi akan lebih baik lagi di 2025, menurut Kemenko Perekonomian RI.

Sektor manufaktur yang kuat di Indonesia menawarkan lahan subur bagi perusahaan yang ingin memanfaatkan infrastruktur rantai pasokan yang telah berkembang dengan baik. Dengan bermitra dengan pemain yang sudah mapan, investor asing dapat memanfaatkan jaringan yang ada untuk mencapai pasar Indonesia yang sedang berkembang dengan efisien dan memanfaatkan potensi besar yang dimilikinya. Dengan komitmen terhadap kualitas, inovasi, dan responsivitas, Indonesia siap menjadi batu loncatan bagi kisah sukses Anda di Asia Tenggara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun