Dwi Sasono, yang berperan sebagai Pak Didit, turut mengungkapkan rasa senang dan haru bisa menghadiri World Premiere film Budi Pekerti di TIFF.Â
"Senang sekali bisa mengantarkan Budi Pekerti menemui penonton perdananya di TIFF. Tak hanya itu, apresiasi yang diberikan para penonton di sini membuat saya terharu, Budi Pekerti tak sekadar menjadi tontonan tetapi menjadi renungan bagi  mereka bersosial media dengan bijak," ujar Dwi Sasono.
Apresiasi tak hanya datang secara langsung. Seorang warga negara Indonesia bernama Julian Halim yang bermukim di Kanada berkesempatan menonton film Budi Pekerti malam itu.Â
Ia mengungkapkan apresiasinya melalui media sosial miliknya dengan akun bernama @JulianH89. "Andragogy adalah film yang luar biasa. Saya sangat menyukainya. Recommended. Saya jadi tahu mengapa film ini terpilih untuk masuk TIFF tahun ini.Â
Sangat relevan dan memberikan dampak yang mendalam. Pesan dari film ini adalah tentang keviralan suatu kejadian di media sosial yang kerap terjadi di berbagai belahan dunia. Saya menilai 10/10 untuk film ini."
Berlatar di Yogyakarta semasa pandemi, film Budi Pekerti berkisah tentang Bu Prani, seorang guru BK yang video perselisihannya dengan pengunjung pasar menjadi viral di media sosial. Akibat tindakannya yang dinilai tidak mencerminkan pribadi seorang guru, dia dan keluarganya mendapat perundungan, dicari-cari kesalahan lainnya hingga terancam kehilangan pekerjaan.
Setelah tayang di Toronto International Film Festival, film Budi Pekerti akan menyapa penontonnya di bioskop tanah air. Pantau akun media sosial film Budi Pekerti dan Rekata Studio, atau hubungi Tim Publisis Film Budi Pekerti untuk informasi terkini.
Akun Media Sosial
- Instagram: @filmbudipekerti @rekatastudio
- Twitter: @filmbudipekerti @rekatastudio
- Tiktok: @filmbudipekerti
- Youtube: Rekata Studio
- Facebook: Rekata Studio
- Hashtag: #BudiPekerti #FilmBudiPekerti