Jakarta, 14 Agustus 2023 - The Sounds Project Vol.6 Heaven Of Music The Sounds Project -Â
Platform musik festival yang diselenggarakan sejak tahun 2015 ini sukses menyelenggarakan festivalnya kembali, dan untuk pertama kalinya selama tiga hari (11, 12, 13 Agustus 2023), menggunakan full venue Ecopark & Ecovention Ancol - Venue besar dengan kapasitas besar disulap oleh penyelenggara sebagai surga musik selama tiga hari non stop.
 Total ada hampir 80 penampil yang bergantian bermain di lima stage yang berbeda yaitu The Sounds Project Stage, Musicverse Stage, MG Stage, Garden Stage & Joget Stage.Â
Audience yang datang sibuk berlalu-lalang mengejar penampilan line up favorit mereka, stage di pisahkan oleh dua jembatan, dan penonton terlihat sibuk mondar-mandir melalui jembatan yang merupakan akses antar stage.
 Hal ini menjadi karakter TSP mengingat jarak antar stage cukup berjauhan, dan menciptakan experience menonton festival yang cukup berbeda.Â
Penonton terlihat memadati venue sejak hari pertama penyelenggaraan di hari Jumat, cukup mengejutkan mengingat penampil pertama Hivi pun punya penonton yang cukup ramai dan aktif untuk ber-singalong , kuartet pop asal jakarta ini beberapa kali memberikan pujian kepada audience, mereka terpukau dengan energi penonton yang hadir mengingat ini masih Jumat sore.Â
Hari pertama selanjutnya bergantian menampilkan penampilan terbaik dari beberapa musisi populer yang terkurasi dengan baik, sebut saja Fourtwnty, Lyodra, Yura Yunita, Ziva Magnolya, Vierratale, ada juga musisi asal Amerika Serikat Mac Ayres yang tak henti-henti memuji bagaimana serunya crowd di Indonesia, keseruan hari pertama di tutup oleh penampilan dari Padi Reborn, dengan set throwback mereka bagaimana keseruan dan memori tak terlupakan para personilnya main di The Sounds Project tahun lalu (2022) yang di kemas dalam materi visual - rasanya indah melihatnya, mengingat Padi merupakan band yang merasa punya pendengar baru setelah main di festival The Sounds Project- mengingat kebanyakan penonton adalah usia belia yang bukan eranya mendengarkan band tersebut.Â
Hari Kedua bisa dibilang hari terpenuh The Sounds Project, terlihat hampir 30.000-an pengunjung memadati venue, mungkin karena banyak band populer yang dipasang sebagai headliners, seperti Tulus, D'Masiv, Efek Rumah Kaca, Reality Club, & Kahitna, atau memang hari Sabtu juga, dimana itu adalah waktu yang tepat untuk menikmati hiburan.
Tapi uniknya meskipun penuh, penonton terlihat tertib untuk berjalan antar stage, jadi terlihat pemandangan yang cukup kondusif, dan ribuan orang itu terlihat bercampur menjadi satu dan menciptakan atmosfer yang luar biasa tanpa sekat.Â
Singalong massal di tiap penampilan, semua stage yang terlihat penuh energi. Hari kedua ditutup dengan penampilan luar biasa dari The Changcuters yang benar-benar klimaks, mengajak puluhan ribu orang berlompat-lompat hingga tanah terasa bergetar.Â
Hari Ketiga penonton dihibur dengan apik oleh para penampil yang sepertinya terlihat lebih fresh dan berenergi ada JKT 48, Lomba Sihir, Mahalini, dan Nadin Amizah, hingga penampil seperti RAN, Rumah Sakit, Perunggu, hingga Rizky Febian - penonton terlihat memadati venue dari pagi, dan terlihat lebih banyak antrian di depan pintu masuk dibandingkan 2 hari sebelumnya.Â
Sebagai penutup, NOAH memberikan penampilan terbaik mereka. Mengutip perkataan dari Ariel sang frontman "Kita yang menutup energinya tetap luar biasa, mungkin karena semua yang main di festival ini sangat beragam, jadi energi penontonnya bisa fresh terus" penampilan NOAH tetap maksimal dan cukup unik karena tidak menggunakan LED panggung.Â
Tata lampu dan spesial efek beragam memenuhi penampilan yang ditutup kembang api di stage utama, sungguh 3 hari yang tidak terlupakan.Â
The Sounds Project telah selesai dan menghadirkan pengalaman berkesan ke semua pengunjung selama tiga hari tanpa banyak basa-basi, seakan membuktikan tagline nya, tiga hari surga musik tanpa banyak gimmick, hampir 80 penampil yang terkurasi dengan baik, rundown yang porsi nya pas, fasilitas yang memadai untuk seluruh pengunjung, venue yang besar sehingga orang sebanyak itu pun masih bisa punya traffic yang nyaman.Â
Audience yang datang dari beragam latar belakang umur dan wilayah yang berbeda, bahkan walau masih didominasi remaja, banyak dari mereka yang datang dari luar negeri seperti Malaysia dan Singapura.Â
Terlihat bahwa festival ini memiliki komunitas yang persebarannya cukup kuat. Adalah sebuah pencapaian yang luar biasa untuk festival yang jika melihat sejarahnya hanya berawal dari acara musik kampus.Â
Pasca era pandemi, belakangan banyak festival yang hadir silih berganti dengan berbagai macam rupa, dan kadang membuat penontonnya jenuh, ada yg berhasil, tapi banyak juga yang sebaliknya, agak mengejutkan The Sounds Project bisa terus ramai dan konsisten setiap tahun penyelenggaraan, dan tanpa ragu, kita semua pasti menunggu edisi festival selanjutnya - karena kualitasnya sudah terbukti dan teruji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H