Pasokan atau pengadaan obat yang bocor di apotek bisa diakibatkan oleh banyak faktor, diantaranya adalah pengadaan yang dilakukan tanpa analisis yang tepat serta pengadaan yang hanya diperkirakan saja karena tergiur oleh rayuan sales.
Akibat dari kebocoran pada pengadaan obat di apotek akan membuat stok obat menjadi tidak bergerak sehingga menimbulkan potensi kerugian yang cukup besar yakni hingga mencapai Rp20 juta perbulan.
Terdapat berbagai solusi mengatasi kebocoran pengadaan obat di apotek diantaranya adalah dengan melakukan analisa smart forecasting untuk menyesuaikan kebutuhan pelanggan setiap bulannya, analisa pareto 80:20 untuk lebih fokus terhadap stok obat yang menyumbang omzet paling besar serta memilih supplier yang memberikan diskon harga obat paling murah dilihat dari riwayat pembelian.
Solusi-solusi diatas kini bisa Anda lakukan dengan mudah untuk mencegah kebocoran pengadaan obat di apotek melalui Vmedis.
Seluruh laporan terkait pengadaan obat tidak perlu lagi Anda lakukan dengan manual karena Vmedis akan menyediakannya secara praktis dan instan untuk Anda.
3. Kebocoran Keuangan Apotek
Kebocoran yang terjadi pada keuangan apotek sangat berbahaya karena bisa mengakibatkan kerugian yang paling tinggi bahkan hingga mengalami kebangkrutan.
Untuk mengatasinya, Anda perlu menggunakan Vmedis yang akan melakukan seluruh pengelolaan keuangan seperti membuatkan laporan jurnal keuangan atau buku besar catatan semua pengeluaran di apotek termasuk ATK, listrik, gaji karyawan dan lain-lain.
Selain itu, melalui Vmedis di versi mobile Anda juga bisa menghandle laporan laba dan rugi secara real time dan akurat bahkan sekaligus dengan laporan arus kas yang akan tercatat secara otomatis beserta tanggalnya.
4. Kebocoran Kasir Apotek
Kebocoran kasir di apotek terjadi akibat pengelolaan kasir yang tidak tepat hingga menimbulkan selisih keluar masuknya uang.