Jusuf Kalla yang akrab disapa JK menambahkan bahwa semangat percaya diri akan kemampuan sendiri itu juga yang dibawanya dalam membesarkan KALLA.
"Otot, otak, dan kantong sendiri (bukan asing). Itu prinsip yang selalu saya sampaikan," ujarnya.
Dalam kesempatan tersebut, KALLA juga memberikan penghargaan 'KALLA Award' untuk tiga pemenang terbaik kepada pihak-pihak yang telah berkontribusi dalam bidang pendidikan, kemanusiaan dan lingkungan serta kewirausahaan
Kategori Kemanusiaan dan Lingkungan Hidup diberikan kepada Melati Wijsen, aktivis berusia 21 tahun keturunan Belanda yang lahir di Bali. Melati menjadi pembicara internasional untuk mengampanyekan 'Bye Bye Plastic Bags' di beberapa media dan forum internasional seperti TED dan United Nations. Kini Melati fokus pada proyek terbarunya, Youthtopia, yang memberdayakan kaum muda melalui pendidikan dan memberi alat yang mereka butuhkan untuk membuat perubahan.
Kategori Pendidikan diberikan kepada Prof.bDr. Nurhayati Rahman, M.Hum, Guru Besar Fakultas Ilmu Budaya Universitas Hasanuddin. Nurhayati mewakili Indonesia menjadi 1 dari 5 narasumber utama di dunia dalam rangka pengajuan La Galigo di Unesco sebagai "Memory of the World" tahun 2010-2011.
Sedangkan pada kategori Kewirausahaan Sosial, KALLA Award diraih oleh Nusantara Genetics (Nusantics), yang merupakan perusahaan rintisan (Start-up) lokal yang bergerak di bidang teknologi genomika (genomics technology).Â
Menurut Nusantics, setiap orang memiliki profil microbiome unik yang berperan penting dalam sistem imunitas. Hal ini dapat membantu konsumen memilih produk yang paling tepat dan dibutuhkan oleh tubuh. Analisis microbiome bisa membantu industri dan konsumen mempertimbangkan dampak setiap keputusan mereka bagi kesehatan dan keberlangsungan alam. (LKE)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H