Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Mengangkat Tema Heroes, Ubud Food Festival Kembali Hadir untuk Merayakan Sosok-Sosok di Balik Budaya Kuliner Indonesia

18 Maret 2022   17:22 Diperbarui: 18 Maret 2022   17:24 414
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ubud, 18 Maret 2022

Ubud Food Festival tahun ini kembali diadakan pada tanggal 24 - 26 Juni, setelah vakum selama dua tahun karena Covid-19. Diperhitungkan sebagai pertemuan kuliner lintas budaya yang paling menarik di daerah Ubud dan sekitarnya, UFF menampilkan beragam kuliner Indonesia, dihadiri para koki baru dan senior, serta produk lokal yang luar biasa berlatar belakang Ubud, pusat budaya Bali yang menakjubkan.

Dok. Ubud Food Festival
Dok. Ubud Food Festival

UFF22 akan kembali membawa tema Heroes, tema dari festival 2020 yang telah tertunda akibat Covid-19. UFF kembali untuk menghormati mereka yang tua dan muda, yang terus memainkan peran penting dalam menyuburkan dunia gastronomi Indonesia, serta para koki internasional dan pecinta makanan yang berdedikasi untuk melestarikan tradisi makanan mereka dan berbagi cerita.

"Dengan tema Heroes, kami ingin Anda bertemu dengan pahlawan kuliner Indonesia tanpa tanda jasa, para ibu dan ayah yang memasak resep warisan keluarga mereka di rumah. Kami ingin merayakan kontribusi besar mereka dalam menciptakan cita rasa yang kita cintai. Kami juga ingin memberi penghormatan kepada para pahlawan muda Covid, pengusaha makanan dan agropreneur kami yang menciptakan karir baru serta membawa inovasi yang mengesankan ke dalam arena kuliner." ujar Pendiri dan Direktur UFF Janet DeNeefe.

Menyoroti budaya kuliner nusantara telah menjadi inti dari setiap Festival ini, dan sekarang akan lebih dari sebelumnya. "Sejak acara perdana kami, Ubud Food Festival selalu menghadirkan masakan Indonesia yang kaya dan beragam kepada pecinta makanan di seluruh dunia," lanjut DeNeefe. "Untuk tahun keenam kami, kami ingin merayakan siapa saja yang ada di balik cita rasa unik dan cerita dari lanskap kuliner Indonesia."

Dok. Ubud Food Festival
Dok. Ubud Food Festival

Citarasa daerah dan pakar kuliner Bali akan ditampilkan, bersama tamu istimewa dari pulau tetangga yang akan bergabung dalam barisan untuk menyajikan makan siang makanan tradisional di meja makan yang berada di lokasi magis, sementara koki lokal dan pengunjung akan berkolaborasi di restoran terkenal Ubud. Berbagai dialog akan mencakup tema bagaimana bertahan dari pandemi dan Bali pasca-Covid, hingga budidaya rumput laut dan sorgum, manfaat jamu, perubahan iklim dan hidup keberlanjutan.

Dari demo memasak, tur makanan, makan siang dan makan malam yang mewah, hingga forum diskusi, lokakarya, masterclass, musik live, film, dan jajanan kaki lima, petualangan tiga hari ini akan memukau audiens kami dengan cita rasa baru yang berani serta nostalgia masakan dari masa lalu, akan disajikan dengan cerita inspiratif

Tahun ini, Festival juga melebarkan sayap melalui kolaborasi yang menarik dengan kota Bandung, Jawa Barat, dengan membawa UFF ke Bandung pasca festival untuk acara dua hari.

Dok. Ubud Food Festival
Dok. Ubud Food Festival

Sejak peluncuran pertama UFF pada tahun 2015, tujuan Festival ini adalah untuk menciptakan global hub bagi komunitas kuliner untuk terhubung dan mengembangkan keterampilan, membawa makanan Indonesia ke dunia sambil mendukung bisnis lokal yang merupakan bagian dari industri pariwisata kepulauan Indonesia. 

Dengan situasi Indonesia yang sebagian besar masih terdampak oleh pandemi global, Ubud Food Festival tetap berkomitmen untuk mendukung mereka yang berada di industri kuliner dan menemukan cara untuk membangun kembali dan merevitalisasi Nusantara kita tercinta melalui kekuatan makanan.

Bersamaan dengan tema tersebut, UFF22 menghadirkan karya seni Heroes karya seniman Indonesia, Marishka Soekarna. Seorang seniman mural yang terkenal, Ia dikenal karena pendekatannya yang ceria dan ganjil terhadap masalah intim dan sosial. Karya-karyanya telah dipamerkan di Gudang Sarinah Jakarta, Galeri Nasional Indonesia, dan Yeosu International Art Festival, Korea Selatan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun