Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

KOPPI, Inovasi Kedai Kopi yang Mengintegrasikan Aplikasi, Data, dan Teknologi

6 Februari 2019   13:58 Diperbarui: 6 Februari 2019   14:07 914
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
konferensi pers pembukaan kedai KOPPI di Oakwood Mega Kuningan, Jakarta

"KOPPl bukan hanya menawarkan perbedaan dari segi layanan, tetapi juga kualitas rasa yang tidak bisa ditemukan di kopi lainnya," ungkap Hidenori yang juga menjabat sebagai konsultan di Luckin Coffee Tiongkok dan McDonald Jepang.

Sementara itu, dalam mengembangkan bisnis, lanjut Tony, KOPPI mengedepankan tiga program utama yakni "Menghidupkan, Memberdayakan, dan Menghubungkan". Untuk aspek menghidupkan, pihaknya menggunakan biji kopi Indonesla yang diambil langsung dari petani lokal, tanpa syarat tanpa perantara. Dalam hal ini KOPPI mulai dengan bekerjasama dengan Asosiasi Petani Pengusaha Kopi Jawa Barat (AP2KJB).

Ketua AP2KJB Anwar Gayo mengungkapkan, kerjasama antara KOPPI dengan AP2KJB dapat berdampak terhadap kesejahteraan petani kopi di Jawa Barat. Ia berharap kerjasama dengan petani lokal juga dikuti oleh pemain kopi lainnya.

"Biji kopi kami memiliki kualitas yang sangat baik, bahkan sebagian diekspor untuk perusahaan kopi internasional. Kami sangat senang pihak KOPPI mempercayakan bahan baku kopinya dari petani Jawa Barat sekaligus mempromosikan kopi Jabar ke masyarakat," kata Anwar.

Untuk program pemberdayaan, KOPPI berkomitmen meningkatkan kompetensi barista, baik kemampuan teknis dan pengetahuan, serta memberikan kesempatan barista disabilitas (tuli). Dalam menjalankan program ini KOPPI bekerjasama dengan komunitas Handai Tuli.

Rully Anjar Afianto, salah satu pendiri Handai Tuli, mengapresiasi program pemberdayaan yang dijalankan oleh KOPPl khususnya untuk disabilitas. Menurutnya, KOPPl melihat kemampuan individu bukan dari label disabilitas atau non-disabilitas.

"Kami sangat senang bisa terlibat dalam pendampingan program pemberdayaan yang dilakukan oleh KOPPI. Karena dengan merekrut tuli sebagai pekerja, hal ini bisa membuktikan bahwa yang dibutuhkan adalah kesempatan kerja yang setara," ujar Rully.

Sementara itu, untuk layanan antar yang lebih cepat KOPPI mengandeng jasa layanan kurir sepeda, Westbike Messenger. Layanan pengantaran oleh Westbike hanya bisa digunakan radius maksimal 2 kilometer dari kedai/outlet KOPPl yang dipilih.

Hendi Rachmat, Founder Westbike Messenger, menyambut baik kerjasama antara KOPPl dan Westbike sebagai salah satu inovasi di bisnis kedai kopi. "Terima kasih kepada KOPPI karena telah mempercayakan kami untuk jasa delivery yang lebih efisien kepada konsumen. Dengan penunjukkan kami sebagai jasa pengantaran, secara tidak langsung KOPPI juga peduli dengan lingkungan di Jakarta, khususnya untuk membantu mengurangi kemacetan dan polusi di jalan," ujar Hendi.

KOPPI mengusung konsep Indonesia di mana hanya berupa ada yang memiliki tempat duduk (seated) dan ada yang berupa booth. Tahun ini, KOPPI berencana membuka 40 titik di Jabodetabek seperti gedung perkantoran, pusat perbelanjaan, stasiun, dan area publik lainnya dengan target pasar kaum urban dan milenial.

"Disrupsi teknologi mengubah cara kita untuk hidup dan bekerja, termasuk dalam menikmati kopi KOPPl lahir dari kompetensi manusia dalam meracik kopi berkualitas yang digabungkan dengan kemajuan teknologi. Sekarang ngopi tiap hari bisa jadi kenyataan!", kata Tony.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun