Mohon tunggu...
Advertorial
Advertorial Mohon Tunggu... Editor - Akun resmi Advertorial Kompasiana

Akun resmi Advertorial Kompasiana

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Terus Berinovasi, Itulah Kunci TEXTILEONE untuk "Survive" di Industri Tekstil Indonesia

28 Juli 2017   18:16 Diperbarui: 28 Juli 2017   18:23 628
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tahap inspeksi bahan sebelum dijual ke pelanggan | Sumber: Kompasiana

Tingginya daya saing industri tekstil di Indonesia mengharuskan perusahaan tekstil berlomba menghasilkan inovasi agar bisa bertahan dalam persaingan.  Salah satu perusahaan tekstil yang selalu berinovasi dan mengikuti perkembangan zaman adalah TEXTILEONE. Perusahaan marketing dan distribusi tekstil ini kembali menekankan posisinya sebagai perusahaan yang inovatif dan modern.

Sejak berdiri di tahun 2000, TEXTILEONE sangat menjaga kualitas dan orisinalitas semua produknya, serta memiliki sertifikasi SNI. General Manager Operational TEXTILEONE, Desy Natalia mengatakan bahwa keberhasilan TEXTILEONE menjaga kualitas produk dilandasi oleh motto perusahaan yaitu Modern, Innovative, dan Quality.

"Kami ingin menunjukkan bahwa bisnis tekstil ini juga bisa modern dan inovatif. Untuk TEXTILEONE ingin menjadi ikon yang melakukan pembaharuan. Kami memiliki tim research and development (R&D) sendiri untuk menjaga kualitas tiap produk yang kami keluarkan," kata Desy di Kantor Pusat TEXTILEONE Cakung, Kamis (27/7).

Kain TEXTILEONE di Showroom Cakung | Sumber: Kompasiana
Kain TEXTILEONE di Showroom Cakung | Sumber: Kompasiana
Selain memiliki tim R&D, TEXTILEONE juga memiliki Creative and Development Center. Tim yang bergabung di dalamnya, yaitu team kreatif, merchandising, quality control, dan product development, secara konsisten melakukan penelitian dan pengembangan untuk menghasilkan produk yang berkualitas dan berstandar SNI.

Tak hanya itu, TEXTILEONE juga memiliki 5 tahap quality control mulai dari pemintalan benang (spinning), penenunan (weaving), finishing process, distribusi barang, hingga bagian marketing. Dengan kelima tahap tersebut, TEXTILEONE memastikan kualitas setiap produknya sudah pasti terjamin.

Tahap inspeksi bahan sebelum dijual ke pelanggan | Sumber: Kompasiana
Tahap inspeksi bahan sebelum dijual ke pelanggan | Sumber: Kompasiana
"Produk kami yaitu bahan berjenis polyester. Salah satu kain andalan kami adalah brand Imego. Kain berteknologi Ruco Guard ini anti air, debu, noda, dan minyak sehingga banyak dijadikan seragam instansi Pemerintahan. Selain itu, kain ini juga tidak panas saat dikenakan," ungkap Yana Rusyana, Marketing & Communication Manager TEXTILEONE.

TEXTILEONE memang fokus menghasilkan kain bahan polyester yang digunakan untuk seragam sekolah, perusahaan, dan juga baju kerja. Produk TEXTILEONE dikategorikan sesuai dengan profesi dan lingkungan juga kebutuhan si pemakai, mulai dari Premier Collection, Profesional Collection dan Career Collection. Harga yang ditawarkan TEXTILEONE juga sangat terjangkau dan sesuai dengan kategori.

Kain TEXTILEONE untuk Instansi Pemerintah Daerah (Pemda)| Sumber: Kompasiana
Kain TEXTILEONE untuk Instansi Pemerintah Daerah (Pemda)| Sumber: Kompasiana
Inovasi TEXTILEONE tidak hanya sampai dengan pengadaan bahan kain berkualitas tetapi juga pelayanan prima kepada pelanggan. TEXTILEONE memiliki akses langsung dengan tailor dan dealer secara online. Selain dari reseller dan tailor, pelanggan dapat membeli kain TEXTILEONE langsung di 12 outlet resmi yaitu TEXTILEPLUS, 200 dealer, dan 10.000 reseller yang tersebar di seluruh Indonesia. TEXTILEONE juga akan membuka toko online pada Oktober mendatang untuk memudahkan pelanggan mendapatkan kain berkualitas TEXTILEONE.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun