Mohon tunggu...
Adventia Seda
Adventia Seda Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Magister Profesi Psikologi

Ibu Rumah Tangga, dan sedang melanjutkan studi Magister Profesi Psikologi.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Jurus Mencapai Kebahagiaan dari Hal Sederhana

22 Juni 2020   14:00 Diperbarui: 22 Juni 2020   15:28 278
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
<span>Photo by <a href=Huyen Nguyen on Unsplash" width="740" height="493" loading="lazy" />
Photo by Huyen Nguyen on Unsplash
<span>Photo by <a href=Huyen Nguyen on Unsplash" width="740" height="493" loading="lazy" />

Kebahagiaan merupakan salah satu konsep dari positif psikologi yang merupakan indikator kesejahteraan seseorang. Dalam hal ini setiap orang memiliki tolak ukur kebahagian atas dirinya masing-masing.

Hal- hal yang dapat mempengaruhi kebahagiaan seseorang ialah persepsi akan kepuasan masa lalu dan optimisme akan masa depan, serta kebahagiaan masa sekarang (Seligman, 2002).

Jika kita melihat kebahagiaan dari apa yang telah kita capai dalam hidup ini? Pikiran kita tentunya akan melayang jauh akan impian-impian ataupun harapan-harapan yang ingin kita raih. 

Coba Anda kembali pada 5 tahun sebelum Anda membaca artikel ini. Bayangkan selama tiga menit apa sajakan impian, harapan, atau cita-cita Anda pada waktu 5 tahun yang lalu? Dan cobalah untuk membuat daftar panjang berisikan impian yang telah terwujud dari daftar tersebut? 

Dan bagaimanakah perasaan Anda saat ini? 

Apakah Anda sudah cukup bahagia dengan kehidupan Anda? 

Apakah Anda sudah cukup bahagia dengan impian 5 tahun lalu yang telah terwujud? 

Ataukah Anda membutuhkan waktu untuk membuat kembali daftar impian untuk 5 tahun mendatang untuk menciptakan kebahagiaan Anda?  

Jika Anda belum merasakan kebahagiaan dari pencapaian Anda 5 tahun yang lalu. Berhentilah dan pikirkanlah dahulu apa yang membuat Anda bahagia? 

Karena sebanyak apapun daftar impian yang Anda tulis, namun Anda belum merasakan kebahagiaan hingga hari ini, semuanya akan sia-sia. Anda akan terus hidup berkekurangan dan tidak merasakan kebahagiaan.

Impian, harapan dan cita-cita yang di bangun, sangat baik adanya dan sangat dibutuhkan untuk seseorang dalam menjalani kehidupan ini agar lebih bersemangat dan lebih optimis dalam menjalani kehidupan. 

Namun nyatanya banyak orang yang mengesampingkan senyum dan tawa yang dirasakan dalam hal kecil, yang merupakan bentuk kebahagiaan. Tanpa kita menerima dan menyadari kebahagiaan yang dirasakan akan berdampak pada munculnya perilaku maupun pikiran negatif.

Perilaku atau pikiran negatif yang muncul seperti, kita akan merasa bahwa hidup yang kita jalani tidak memihak pada kita sehingga kita akan lebih pesimis, menyalahkan keadaan, sedih, dan kurang bersemangat dalam menggapai impian yang telah kita rencanakan sebelumnya, stress, bahkan depresi.

Sebelum menuju kebahagian yang besar, kita harus menyadari dan merasakan kebahagian kecil yang terjadi dalam hidup kita agar kita lebih bersemangat, percaya diri, dan optimis dalam menggapai impian yang telah kita buat. 

Kebahagian kecil dapat dirasakan dan dimaknai dengan cara bersyukur. Bersyukur dapat dilakukan atas pengalaman hidupnya, baik pengalaman positif maupun pengalaman negatif, yang ditunjukkan dengan perilaku positif (McCullough, Tsang & Emmons, 2004).

Terdapat cara sederhana yang dikemas oleh para ahli psikologi positif untuk melatih kita untuk dapat bersyukur guna mencapai kebahagiaan. Seligman, Steen, Park dan Peterson (2005) membagikan dua cara yang dapat dilakukan untuk melatih rasa bersyukur yaitu dengan “Three Good Things” dan “The Gratitude Visit”. 

Three Good Things
“Tulislah tiga hal yang berjalan baik setiap hari, dan penyebabnya pada setiap malam selama satu minggu. Selain itu berikan penjelasan sebab akibat untuk setiap hal baik yang dilakukan.”

Lakukanlah hal tersebut setiap malam selama satu minggu atau dapat dilakukan dalam jangka waktu sampai dengan enam bulan. Dengan memaknai hal-hal baik yang kita rasakan setiap hari, kita akan belajar untuk bersyukur dari hal-hal kecil. Jika Anda sudah merasa terbiasa dengan hal ini, cobalah untuk melanjutkannya sebelum tidur untuk memikirkan hal-hal baik yang terjadi sepanjang hari tersebut.

The Gratitude Visit
“Tulislah surat berupa ucapan terimakasih kepada seseorang yang sangat baik dalam hidup Anda dan Anda belum pernah mengucapkan terimakasih secara langsung. Lalu kirimkan surat tersebut.”

Jika Anda mengalami kesulitan atau memiliki alasan tertentu sehingga tidak memungkinkan untuk mengirimkan surat yang Anda tulis, maka Anda dapat membacanya dengan bersuara (bukan membaca dalam hati). Pergilah ke suatu tempat ataupun ruangan yang nyaman dan tenang. Bacalah surat ucapan terimakasih tersebut dengan suara yang lantang.

Dengan melakukan latihan ini Anda akan terbiasa untuk melihat hal-hal kecil yang dapat Anda syukuri dalam hidup ini. 

Dengan demikian Anda akan lebih memiliki energi positif seperti bersemangat, optimis, menjalin relasi yang baik, sehingga mampu mencapai kebahagiaan yang lebih besar lagi. 

Sumber:

Seligman, M. E. P. (2002). Authentic happiness: Using the new positive psychology to realize your potential for lasting fulfillment. Free Press 

McCullough, M. E., & Tsang, J.-A. (2004). Parent of the Virtues? The Prosocial Contours of Gratitude. In R. A. Emmons & M. E. McCullough (Eds.), Series in affective science. The psychology of gratitude (p. 123–141). Oxford University Press 

Seligman, M. E. P., Steen, T. A., Park, N., & Peterson, C. (2005). Positive Psychology Progress: Empirical Validation of Interventions. American Psychologist, 60(5), 410–421

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun