Halo, kawan. Kali ini saya akan membahas "Pendidikan Akhlak Muslim", tetapi sebelum itu saya akan membahas apa itu pendidikan, apa itu akhlak, dan apa itu Muslim. Kata pendidikan berasal dari bahasa Yunani, yakni "paedagogia" yang memiliki arti pergaulan dengan anak. Dari sisi lain, pendidikan adalah turunan dari kata kerja latin "educare". Educare memiliki arti yang dalam mengenai menyuburkan (mengolah dan merawat tanah dengan baik hingga menjadi wadah tanaman agar dapat menghasilkan buah yang banyak), dan melatih/menjinakkan (seperti manusia yang mengajari hewan agar jinak dan lebih bersahabat). Pendidikan pada umumnya terikat pada kegiatan interaksi dengan lingkungan yang bervariasi, mulai dari yang kecil seperti lingkungan keluarga, lingkungan sekitar rumah, sekolah, teman-teman, hingga perkumpulan atau organisasi-organisasi besar.
Pada umumnya, kita pertama kali mendapat pendidikan mengenai akhlak di lingkungan keluarga. Karena keluargalah yang seharusnya memiliki peran besar dalam mendidik anak mereka, untuk tumbuh besar menjadi manusia yang bermanfaat bagi sesama, memiliki perilaku, sikap, dan moral yang baik. Sehingga senantiasa jujur dalam berbicara, memperhatikan tata krama dalam bertindak, serta meneliti mana yang baik dan yang buruk dalam kehidupan. Poin-poin ini juga terdapat dalam buku pedoman akhlak seorang Muslim.
Muslim adalah sosok manusia yang bertindak dan berpikir berdasarkan ayat-ayat suci Al-Qur'an, sunnah-sunnah, serta hadits yang diriwayat oleh tokoh Muslim. Al-Qur'an merupakan kumpulan wahyu Allah SWT yang mengandung berbagai petunjuk (sunnah maupun wajib) untuk dijadikan pedoman dalam menjalani kehidupan. Al-Qur'an diturunkan melalui Rasulullah; Nabi Muhammad SAW. Dimana Nabi Muhammad merupakan Nabi yang terakhir, dan banyak sekali anjuran yang berasal dari perilaku serta ucapan baik Nabi Muhammad SAW (hadits) untuk kita tiru.
Jika ditarik garis besar dari tiga paragraf di atas, maka dapat disimpulkan bahwa "Pendidikan Akhlak Muslim" merupakan pelatihan atau pembelajaran untuk membentuk etika dan moral seseorang dengan Al-Qur'an, sunnah-sunnah, serta hadits sebagai sandaran dalam kehidupan sehari-hari. Akan tetapi, manusia tetap memiliki sisi negatif meskipun sedang mendalami ilmu akhlak sebagai seorang Muslim. Contohnya terdapat pada kasus guru Madrasah Aliyah di Demak, yang ditebas menggunakan golok oleh salah satu muridnya dikarenakan nilai yang jelek.
Jika dilihat dari lingkungan pendidikan, Madrasah tersebut tidak bisa sepenuhnya disalahkan oleh masyarakat ataupun pihak keluarga. Karena terdapat lingkungan lain, yang memiliki potensi sebagai pemicu dalam aksi yang dilaksanakan oleh siswa tersebut. Seperti lingkungan pertemanan/pergaulan di luar sekolah ataupun lingkungan sekitar rumah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H