Pengurus Syattariyah Padang Pariaman dan Kecamatan Ulakan Tapakis, Sabtu (14/11/2020) dikukuhkan di Masjid Raya Syekh Madinah, Nagari Sungai Gimba Ulakan oleh Ketua Umum Pimpinan Pusat Syattariyah Buya Ismed Ismael Tuanku Mudo. Pelantikan dan pengukuhan dilakukan dengan cara seluruh pengurus mengikuti baiah yang dipimpin Buya Ismed Ismael Tuanku Mudo.
Pesan Buya Ismed Ismael Tuanku Mudo dalam pelantikan itu, adalah keikhlasan para pengurus yang terdiri dari ulama dan tuanku dalam menjalankan amanah organisasi sangat menentukan masa depan yang cerah.Â
"Saya tahu, di setiap kampung di Padang Pariaman ini ada penggiat Syattariyah yang harus kita akomodir dalam organisasi ini. Padang Pariaman terkenal dengan kebesaran ajaran Syekh Burhanuddin ini," kata dia.
Mufti Ulakan, H. Syukur Tuanku Mudo menjelaskan sejarah panjang lahir dan terbentuknya kepengurusan Syattariyah di Padang Pariaman dan Kecamatan Ulakan Tapakis.Â
"Kondisi ini adalah bagian dari mangampuangan nan taserak, mangamehan nan taicia. Kekuatan organisasi ini sudah ada sejak dulunya. Namun, perubahan zaman, pergerakannya hilang dari peredaran. Dan itulah yang dijemput kembali saat ini," kata dia.
Kemudian, katanya, dilakukannya pengukuhan di Masjid Raya Syekh Madinah ini, adalah mengembalikan kekuatan Syattariyah yang dibawa Syekh Burhanuddin dulunya. "Beliau sebelum mengaji ke Aceh, terlebih dulu berguru dengan Syekh Madinah, yang belakangan nama masjid-nya kita lestarikan di Sungai Gimba Ulakan ini," katanya.
Sebagai Mufti Ulakan, Syukur Tuanku Mudo minta seluruh ulama, khususnya di Ulakan untuk bisa memperkuat barisan ini. Bersama mengembalikan, bahwa asal dan besarnya Syattariyah itu ada di Ulakan, Padang Pariaman.Â
"Dengan kehadiran organisasi ini pula kita bisa memberikan yang terbaik di tengah masyarakat. Menjadikan Padang Pariaman dan Ulakan Tapakis sebagai negeri baldatun thaibatun warabbun gafur," ungkapnya.
Walinagari Sungai Gimba Ulakan Irmantiardi yang mewakili seluruh walinagari di Kecamatan Ulakan Tapakis memberikan apresiasi terhadap organisasi Syattariyah yang baru saja dilantik dan dikukuhkan.Â
"Tinggal bagi kita bagaimana menghidupkan wirid-wirid yang sudah ada, mengembangkan kembali kekuatan surau yang banyak tersebar di sepanjang Ulakan ini," ulas dia.