Mohon tunggu...
AD Tuanku Mudo
AD Tuanku Mudo Mohon Tunggu... Penulis - aktivis sosial kemasyarakatan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

penikmat kopi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lawan Guru dengan Ilmu, Lawan Pandeka Lewat Silek

11 September 2020   17:44 Diperbarui: 11 September 2020   17:48 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Banyak hal-hal yang menjadi larangan di dunia surau yang saya perbuat, yang menyebabkan Buya kesal kepada saya. Tetapi setelah saya klarifikasi, Buya sangat menerima," ungkapnya.

Seperti suatu ketika, lanjut Buchari, dia menghafal pengajian mantiq (logika) dengan cara bersiul dalam kamar, lalu Buya menghampirinya, dan menanyakan, kenapa hal itu dilakukan. Padahal itu perbuatan terlarang di kalangan yang tua-tua.

"Kemudian saya jelaskan, apa yang sebenarnya yang menyebabkan saya bersiul itu, adalah menghafal kajian mantiq, yang memang banyak syairnya, sehingga membutuhkan nyanyian untuk bisa cepat hafalnya," kata Buchari.

Kesimpulan Buchari, Buya adalah seorang ulama yang alim serta mau menerima kebenaran, sekalipun kebenaran itu datangnya dari orang kecil, seperti santrinya sendiri. Kemudian antara Buchari dan Buya sangat nampak sekali saling membutuhkan.

Semenjak Buchari masuk Lubuak Pandan, sampai akhir hayatnya, persoalan yang berhubungan dengan pembangunan fisik pesantren, Buya selalu menyuruh santri untuk menemuinya, dan Buchari pun selalu menuruti apa yang menjadi kemauan Buya, terhadap penambahan asrama dan ruangan belajar.

"Bagi saya melakukan hal demikian, sudah menjadi kewajiban sebagai orang yang pernah menjadi santrinya. Padahal, Lubuak Pandan bukan kampung halaman saya. Tetapi rasa memiliki terhadap perkembangan pesantren semenjak dulu menjadi perhatian utama bagi saya," ungkapnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun