Mohon tunggu...
Adrian Sakti
Adrian Sakti Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Umur Eritrosit Makin Pendek ?

25 November 2017   21:50 Diperbarui: 25 November 2017   22:08 5604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi. Darah sendiri memiliki fungsi untuk mengirimkan zat dan oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh, mengangkut bahan hasil metabolisme, dan juga berfungsi sebagai pertahanan terhadap virus atau bakteri. Darah yang terdapat pada manusia memiliki fungsi untuk mengangkut oksigen yang diperlukan oleh sel di seluruh tubuh.

Eritrosit merupakan bagian utama dari sel -- sel darah. Eritrosit berbentuk lempeng bikonkaf ( sel gepeng berbentuk piringan yang dibagian tengah nya mencekung kedalam). Eritrosit atau sel darah merah memiliki struktur yang lebih sederhana dibandingkan kebanyakan sel manusia. Eritrosit berwarna merah disebabkan karena Hem pada eritrosit mengikat Fe, selain itu juga membuat eritrosit mampu mengikat oksigen dengan kuat. 

Oksigen yang terikat dengan hemoglobin saat sel darah merah melewati paru -- paru akan membentuk oksihemoglobin dan warnanya menjadi cerah. Eritrosit pada manusia memiliki sekitar 6 -- 8 m dan ketebalan 2m, lebih kecil jika dibandingkan dengan sel -- sel yang lain yang terdapat di dalam tubuh manusia. Eritrosit normal memiliki volume sekitar 9fL (9fermoliter). Sekitar sepertiga dari volume tersebut diisi oleh hemogoblin, dalam setiap molekunya membawa 4 buah gugus heme. 

Pada manusia, hemogoblin dalam sel darah merah mempunyai peran untuk mengantarkan lebih dari 98% oksigen ke seluruh tubuh, dan sisanya akan terlarut dalam plasma darah. Eritrosit dalam tubuh manusia sendiri menyimpan sekitar 2,5 gram besik, mewakili sekitar 65% kandungan besi di dalam tubuh manusia. 

Sel darah merah atau eritrosit memiliki fungsi 2 fungsi utama yaitu mengangkur oksigen dari paru -- paru dan sumber lainnya ke seluruh jaringan di seluruh tubuh manusia, dan mengangkut karbon diokasida dan jaringan serta sel akibat proses metabolisme dan gas lainnya yang mampu terikat pada hemoglobin menuju tempat pembuangannya atau penampungannya seperti paru -- paru dan lainnya. 

Selain 2 fung utama tadi sel darah merah atau eritrosit memiliki fungsi sekunder yaitu memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi normal sehingga membantu manusia saat stress, membantu jaringan tubuh agar tidak rusak. Saat hemoglobin pada daerah tertentu mengalami kekurangan oksigen, akan mengeluarkan S-Nitrosotiol yang akan membuat pelebaran pembuluh darah, sehingga sel darah merah akan mengalir lebih cepat ke jaringan tersebut. 

Dan fungsi sekunder yang terakhir adalah membantu dalam sistem imun tubuh. saat sel darah merah pecah, hemoglobin akan melepaskan substansi radikal bebas yang akan merusak membran dan dinding sel bakteri tersebut dan akhirnya membunuhnya.

Pembentukan sel darah merah pada manusia berlangsung di sumsum tulang. Sel darah merah terbentuk saat berupa kumpuan sel tepatnya di kantung kuning telurnya (yolk sac). Beberapa bulan kemudian, pembentukan sel darah merah dilakukan di dalam hati, limfa dan sumsum tulang. Ketika manusia sudah beranjak menjadi dewasa pembentukan atau produksi sel darah merah dilakukan sepenuhnya oleh sumsum tulang membranosa. 

Walaupun dalam keadaan kritis, sel darah merah akan dibentuk di hati dan limfa. Pembentukan sel darah merah dilakukan oleh sel yang disebut dengan sel batang pluripoten. Sel batang pluripoten adalah sel yang memiliki suatu kemampuan spesial untuk membentuk berbagai macam sel untuk lebih tepatnya mampu membentuk 5 sel utama yang berbeda, dan sel darah merah adalah salah satu sel yang dibentuk oleh sel batang pluripotent. Ada beberapa tahapan dalam pembentukan sel darah merah. 

Pertama pembentukan stem sel mieloid yang terbentuk dari hemasitoblas. Dari stem mieloid akan terbentuk eritoblas. Pada tahap kedua Normoblas, sel akan mulai melepaskan inti selnya. Untuk lebih tepatnya pada sel bernama Ortokromatik eritoblas atau yang lebih sering disebut normoblas tua. Setelah itu, sel darah akan membentuk retikulosit yang masih memiliki bahan inti kemudian terbentuklah sel darah merah atau eritrosit yang telah kehilangan intinya dan berbentuk gepeng. 

Pada tahap dimulainya yaitu proeritoblas, dibuthkan 5 -- 7 hari hingga terbentuk seldarah merah atau eritrosit. Pada tahapan pembentukan sel darah merha atau eritrosit dibutuhkan zan besi untuk membentuk hemoglobin.  Produksi sel darah merah atau pembentukan sel darah merah dirangsang oleh kondisi kekurangan oksigen. Tubuh akan meproduksi hormon eritropoitin yang kemudian akan merangsang tubuh tepatnya pada sumsum tulang atau hati untuk membentuk sel darah merah. Umur sel darah merah sekitar 100 -- 120 hari sebelum rusak ataupun mati. Keceptan pembentukan sel darah merah atau eritrosit sendiri sekitar 2 juta sel darah merah untuk orang dewasa.

Selain proses pembentuk sel darah merah, ada juga proses penghancuran sel darah merah. Proses penghancuran sel darah merah dikenal dengan istilah senescens. Seperti yang sudah tertera di atas bahwa sepertiga dai sel darah merah tersusun dari hemoglobin. Hemoglobin sendiri terdiri ata sgugus globin dan heme. Saat sel darah merak atau eritrosit rusak, akan dibawa ke hati untuk dilakukan yang namanya perombakan hhemoglobin. Untuk lebih tepatnya, heme dirombak menjadi ion Fe3+ dan biliverdin. 

Setelah itu biliverdin direduksi menjadi yang namanya bilirubin. Selanjutnya ilirubin akan dibawa ke ginjal melalui plasma darah dan di situ akan bergabung dengan albumin. Sedangkan zat besi akan dibawa oleh protein karier, tranderin, yang akan disirkulasikan melalui plasma darah.   

nah kali ini kita akan membahas apakah pada zaman sekarang apakah eritrosit semakin waktu semakin lemah atau usianya tidak sampai 120 hari ataukah karena orang -- orang masa kini jauh lebih sibuk atau pekerja keras sehingga membuat eritrosit semakin cepat lemah atau rusak ?

menurut saya zaman sekarang tentu berbeda dengan zaman dahulu, zaman sekarang sudah lebih maju ketimbang zaman dahulu. Zaman sekarang mayoritas orang memiliki intensitas yang lebih besar dan cepat dibanding dengan zaman dahulu. Tentu hal ini memiliki pengaruh terhadap eritrosit. Ada perbedaan jangka hidup eritrosit dulu dan sekarang. 

Selain itu pekerjaan yang banyak dan besar tentu juga memiliki efek kepada eritrosit. Saya berpikiran bahwa 2 pendapat mengenai apakah eritrosit memang semakin lama semakin lemah atau karena masa kini jauh lebih keras dibandingkan massa lalu ada hubungannya. Tapi jika dilihat lebih dalam lagi pernyataan ke 2 adalah peryataan yang menurut saya paling sesuai.

Mari kita tinjau apa yang menyebabkan pernyataan ke 2 adalah pernyataan yang sesuai. Pertama, disini perlu digaris bawahi bahwa pada pernyataan ke 2 ini yang menyebabkan umur eritrosit tidak sampai 120 hari adalah pekerjaan yang berat dan berat atau dengan kata lain sibuk. bukan mengenai perbedaan zaman.  Kedua, tentunya dengan pekerjaan yang sibuk dan lebih berat kita pasti membutuhkan energi yang lebih besar ketimbang menggerjakan energi yang ringan, kita tahu bahwa eritrosit mengangkut oksigen dan juga nutrisi bagi tubuh. 

Maka, semakin besar pekerjaan energi yang dibutuhkan makin besar, eritrosit juga harus membawa nutrisi dan juga oksigen yang banyak bagi tubuh sehingga bisa melakukan pekerjaan yang berat atau sibuk. ketiga karena dengan pekerjaan yang besar dan juga berat maka tentu saja orang -- orang akan merasa lebih lelah dibandingkan dengan pekerjaan yang ringan. Nah efek yang ditimbulkan dari eritrosit yang akan mati adalah rasa lelah atau terjadi down pada tubuh. 

Dengan pekerjaan yang berat, tubuh menjadi lebih cepat lelah juga faktor yang menyebabkan eritrosit menjadi lebih lemah. Keempat, dengan adanya pekerjaan yang lebih berat dibanding dengan biasanya memiliki potensi yang besar untuk pola hidup yang juga berdampak kepada eritrosit yang melemah, pola hidup yang tidak sehat pasti juga menjadi faktor yang menyebabkan eritrosit jadi lemah.

Jika kita kaitkan dengan teori yang ada diatas. Manusia pada sekarang ini memiliki pekerjaan yang lebih berat dan sibuk dibandingkan pada zaman dulu. Eritrosit pasti mengalami penyesuaian terhadap orang -- orang yang memiliki perkerjaan berat. Salah satu bentuk penyesuaian ini adalah dengan umur eritrosit yang normalnya 120 hari akan mengalami pemendekan umur menjadi kurang dari 120 hari. 

Salah satu fingsi sel darah merah atau eritrosit adalah memperlebar pembuluh darah sehingga aliran darah menjadi normal sehingga membantu manusia saat stress. Saat sel darah merah menjadi stress akibat kekurangan oksigen, sel darah merah akan mengluarkan ATP sehingga akan membuat pembuluh darah mengalami pelebaran pembukaan (dilatasi). 

Dari fungsi ini kita tahu bahwa ketika orang bekerja pekerjaan yang berat dan sibuk dapat menyebabkan stress. Stress akan membuat tubuh menjadi kekurangan oksigen. Sel darah merah atau eritrosit akan berkeja untuk menangani stress tersebut. Dengan intensi yang berat dan banyak tentu stress itu bisa berlangsung beberapa kali dan menyebabkan eritrosit bekerja terus menerus. Itu juga yang menjadi faktor yang menyebabkan eritrosit bekerja terus menerus dan berumur menjadi lebih pendek / kurang dari 120 hari.

Fungsi sel darh merah yang lainnya adalah membantu dalam sistem imun tubuh. ketika sel darah merah atau erirosit pecah dikarenakan serangan bakteri atau virus, hemoglobin akan melepaskan substansi radikal bebas yang akan merusak membran dan dinding sel bakteri tersebut dan akhirnya membunuhnya. Dengan pekerjaan yang berat dan sibuk tubuh kita juga rentan diserang dengan penyakit selain sel darah merah berfungsi untuk membantu menghilangkan stress. Juga membantu dalam sistem imun tubuh. sel darah merah atau eritrosit juga menjadi tamen bagi tubuh ketika diserang oleh bakteri atau virus.

Mari kita simpulkan

Darah adalah cairan yang terdapat pada semua makhluk hidup (kecuali tumbuhan) tingkat tinggi. Eritrosit merupakan bagian utama dari sel -- sel darah. Eritrosit berbentuk lempeng bikonkaf ( sel gepeng berbentuk piringan yang dibagian tengah nya mencekung kedalam). Eritrosi mempunyai 2 fungsi utama dan ada fungsi sekunder. 

Proses pembentukan sel darah merah atau eritrosit terjadi di dalam hati, limfa dan sumsum tulang. Eritrosit yang terbentuk normalnya berusia 100 -- 120 hari. Pada zaman sekarang tentu berbeda pada zaman dulu. Zaman sekarang memiliki instesitas yang berat sehingga menyebabkan umur eritrosit kurang dari 120 hari. Bukan karena pergantian zaman yang menyebabkan evolusi eritrositnya tetapi perbedaan intensitas waktu yang menyebabkan umur eritrosit berkurang.

Sekian artikel saya pada kali ini. Mohon maaf bila ada salah -- salah kata.  Tunggu artikel saya berikutnya.

AMDG - Adrian Sakti Wijaya XIG/2

Sumber: 1, 2, 3, 4, 5, 6 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun