Mohon tunggu...
Adry Satria Tilong
Adry Satria Tilong Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Saya adalah seseorang yang menikmati eksplorasi dalam berbagai bentuk, baik melalui membaca, traveling, maupun mengabadikan momen lewat foto dan video. Membaca memberi saya kesempatan untuk menjelajahi dunia tanpa batas, memperluas wawasan, dan memahami berbagai perspektif. Sementara itu, traveling menjadi cara saya mengalami langsung keindahan budaya, alam, dan kehidupan di tempat-tempat baru. Saya juga senang mendokumentasikan perjalanan dan keseharian melalui foto dan video, karena bagi saya, setiap gambar memiliki cerita yang unik. Musik adalah pelarian dan sumber inspirasi yang menemani berbagai aktivitas, membantu saya merenung atau sekadar menikmati suasana. Selain itu, saya suka menulis diary, mencatat pengalaman, perasaan, dan refleksi hidup, karena menulis memberi saya ruang untuk mengungkapkan diri dan memahami perjalanan hidup dengan lebih mendalam.

Selanjutnya

Tutup

Diary

"Perasaan adalah sebuah kotak pandora yang tak mampu dibuka, tak bisa ditebak apa isinya"

2 Februari 2025   11:39 Diperbarui: 2 Februari 2025   11:37 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Pantai Teluk Asmara Kabupaten Malang)

-Sebuah narasi- Perasaan seperti kotak Pandora yang tidak dapat dibuka; Anda tidak bisa menebak apa yang ada di dalamnya. Ia seperti ruang gelap dalam diri manusia, tanpa aturan, di mana semua emosi berkumpul. Di dalamnya tidak hanya ada kebahagiaan yang mampu menenangkan jiwa, tetapi juga kesedihan yang kadang-kadang sangat berat sehingga sulit untuk ditanggung. Perasaan tidak pernah meminta izin; ia datang tanpa aba-aba, memasuki hati dan pikiran, membawa warna-warni yang tidak selalu mudah dipahami. Ia kadang-kadang muncul dalam bentuk cinta yang indah, menghangatkan setiap relung hati. Namun, ia bisa menjadi kemarahan atau kekecewaan yang melukai di lain waktu. Seringkali kita merasa asing dengan perasaan kita sendiri, seolah-olah ia adalah misteri yang belum pernah terungkap.

Namun, perasaan adalah bagian dari kemanusiaan kita, representasi dari pengalaman, harapan, dan ketakutan kita. Meskipun seringkali sulit dipahami, itu adalah energi yang menggerakkan langkah kita. Perasaan mengajarkan kita untuk menerima, mendengarkan, dan mencintai diri sendiri dan orang lain dalam ketidakpastiannya.

-Malang, 2 Febuari 2025-

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun