Expresive arts therapy adalah salah satu bentuk terapi kejiwaan yang menggunakan seni dan kreatifitas. Expresive arts therapy menggunakan seni visual,tarian,drama,musik,dan sastra secara terintegrasi untuk membantu tumbuh kembang seseorang, perkembangan kamampuan intelektual, dan proses penyembuhan gangguan kejiwaan. Fokus expressive arts bukan pada hasil akhir karya seninya tetapi lebih kepada proses berkesenian yang dilakukan.
Berdasarkan pengalaman saya mengajar kelas seni di salah satu Rumah Sakit Jiwa di Jakarta, berikut ini adalah manfaat 5 disiplin seni dari expressive arts :
1. Melukis (seni visual)
Melukis dapat meningkatkan konsentrasi/fokus, kemampuan visual/spatial, kemampuan kinetik(gerak)tubuh, mengekspresikan imajinasi/emosi secara positif, dan membuat pasien lebih rileks.
2. Musik
Melukis dapat meningkatkan konsentrasi/fokus, kemampuan ritmik/musikalitas, kemampuan verbal/bahasa,kemampuan kinetik(gerak) tubuh, mengekspresikan imajinasi/emosi secara positif, dan membuat pasien lebih rileks.
3. Drama
Kegiatan drama dapat meningkatkan kemampuan verbal/bahasa, kemampuan kinetik(gerak) tubuh, kamampuan interpersonal (interaksi sosial), melatih kerjasama tim, kamampuan memproses informasi, mengikuti arahan, melatih kecerdasan emosi (EQ), dan menambah kepercayaan diri.
4. Menari
Menari dapat meningkatkan konsentrasi/fokus, kemampuan ritmik,kemampuan kinetik(gerak) tubuh, kamampuan memproses informasi, mengikuti arahan, dan menambah kepercayaan diri.
5. Menulis Puisi (sastra)
Menulis puisi dapat meningkatkan konsentrasi/fokus, kemampuan verbal/bahasa, mengekspresikan imajinasi/emosi secara positif, melatih kecerdasan emosi (EQ), dan membuat pasien lebih rileks.
Melalui kegiatan expressive arts ini, saya memberi kesempatan para pasien untuk bisa menyalurkan / mengekspresikan perasaan, pemikiran, dan emosi mereka secara positif. Saya melihat kemajuan para pasien dalam kepercayaan diri, kemampuan bersosialisasi, berkesenian, dan berkreasi setelah mereka mengikuti kegiatan melukis, musik, drama, menari, dan menulis puisi selama beberapa bulan. Peran dokter / psikiater tetap memegang peranan penting dalam proses penyembuhan gangguan kejiwaan seorang pasien. Seni dapat menjadi salah satu media terapi yang mampu memberikan kontribusi positif terhadap proses rehabilitasi gangguan kejiwaan. Saya yakin dengan bersinerginya peran tenaga medis dan pengajar seni, akan memberikan dampak yang positif bagi proses penyembuhan pasien gangguan jiwa.
Â
[caption caption="Expressive Arts/ Ilustrasi : Dokumen Pribadi"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H