Mohon tunggu...
Adryan Putra Wiranata
Adryan Putra Wiranata Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Seorang mahasiswa yang memiliki ketertarikan lebih dalam bidang menulis artikel.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Muhammad Yamin Sang Tokoh Nasional Pancasilais di Indonesia

6 Oktober 2024   12:40 Diperbarui: 6 Oktober 2024   12:42 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.kompas.com/

Muhammad Yamin adalah sosok sastrawan dan penulis terkenal yang juga merupakan pahlawan nasional. Yamin berdedikasi besar dalam proses penyusunan dasar negara, yakni perannya dalam Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia maupun panitia sembilan. Berikut merupakan rekam jejak dan nilai yang dapat diteladani dari Muhammad Yamin.

  • Latar Belakang Keluarga & Pendidikan Muhammad Yamin

Muhammad Yamin  lahir pada 24 Agustus 1903 di Talawi, Sawahlunto, Sumatera Barat. Yamin lahir dari pasangan Usman Baginda Khatib dan Siti Saadah yang masing-masing berasal dari Sawahlunto dan Padang Panjang. Yamin menuntaskan pendidikan dasarnya di Hollandsch-Inlandsche School (HIS) Palembang pada tahun 1918, lalu ia menuntaskan jenjang pendidikan berikutnya di Algemeene Middelbare School (AMS) Yogyakarta atau saat ini setara dengan sekolah menengah atas (SMA) pada tahun 1927.

Di AMS Yogyakarta, ia mulai mempelajari sejarah purbakala dan berbagai bahasa seperti Yunani, Latin, dan Kaei. Setelah menuntaskan pendidikan di AMS Yogyakarta, Yamin berkuliah di Rechtshoogeschool te Batavia (Sekolah Tinggi Hukum di Jakarta, yang kini menjadi Fakultas Hukum Universitas Indonesia), dan berhasil memperoleh gelar Meester in de Rechten pada 1932. Di tahun 1937, Yamin menikah dengan Raden Ajeng Sundari Mertoatmodjo, putri seorang bangsawan dari Kadilangu Demak. Dari pernikahannya, Yamin dan Sundari dan dikaruniai 1 anak, yakni Dang Rahadian Sinayangsih Yamin.

  • Peranan Yamin dalam Perumusan Dasar Negara

Muhammad Yamin merupakan salah satu anggota dari badan penyelidik usaha-usaha persiapan kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Pada sidang pertama hari pertama BPUPKI, 29 Mei 1945, Yamin berpidato menyampaikan gagasan dasar negara, yakni Peri Kebangsaan, Peri Kemanusiaan, Peri Ketuhanan, Peri Kerakyatan dan Kesejahteraan Rakyat. Yamin juga melampirkan usulan dasar negara yang ia kemukakan dalam bentuk tulisan meliputi Ketuhanan Yang Maha Esa, Kebangsaan persatuan Indonesia, Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. 

Pada sidang pertama BPUPKI terjadi perdebatan antara tokoh Islam dan nasionalis mengenai karakter negara yang akan dibentuk. Wakil-wakil umat Muslim mengusulkan agar Islam menjadi dasar filosofis negara. Sementara itu, pemimpin nasionalis yang cenderung menganut pandangan nasionalisme menolak membawa agama ke dalam masalah kenegaraan. Ketidaksepakatan dalam sidang pertama BPUPKI tersebutlah yang mendorong dibentuknya Panitia Kecil, yang menjadi perantara golongan nasionalis dan Islam, salah satu tokohnya yakni Muhammad Yamin.

Namun, di antara anggota Panitia Kecil juga masih sulit mencapai kesepakatan, karena anggota dari perwakilan golongan Islam dan golongan nasionalis tidak proporsional. Karena itu, Soekarno selaku Ketua Panitia Kecil mengadakan pertemuan dengan 38 anggota BPUPKI untuk menyepakati pembentukan panitia kecil yang lebih proporsional atau disebut Panitia Sembilan dan Muhammad Yamin juga merupakan salah satu anggota di dalamnya. Tugasnya adalah menampung masukan dalam perumusan dasar negara berdasarkan pandangan umum anggotanya. Panitia Sembilan menghasilkan Piagam Jakarta atau Jakarta Charter yang berisi rumusan Mukadimah Undang-Undang Dasar atau preambule, pada hakikatnya adalah teks deklarasi kemerdekaan Indonesia yang di dalamnya berisi manifesto politik, alasan eksistensi Indonesia, sekaligus rumusan dasar negara Republik Indonesia yang kemudian dinamai Pancasila.

  • Keteladanan Karakter Pancasila dalam Muhammad Yamin

Beberapa nilai karakter Pancasila yang dapat diteladani dari sosok Yamin ialah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun