Indonesia terkenal sebagai negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki hamparan laut seluas 6,4 juta kilometer persegi, atau 77% dari total luas wilayahnya. Jika ditotalkan lautnya Indonesia, dia lebih luas dari daratan Asia Barat yang terdiri dari 19 negara.Â
Kekayaan alam yang terkandung di bawahnya sudah tidak diragukan lagi, mulai dari spesies ikan, terumbu karang, dan tumbuh-tumbuhan lautnya. Terumbu karang di Indonesia mencapai 50.875 kilometer persegi yang menyumbang 18% luas total terumbu karang dunia.Â
Bayangkan saja, lautan Indonesia memegang 77% dari luas keseluruhan negara ini, tapi belum banyak diekplorasi untuk memperoleh keuntungan maksimal buat eksistensi ekonomi.Â
Kali ini saya belum ingin membahas sisi ekonomi negara secara mendalam, tapi lebih tertarik membahas beberapa fakta sederhana yang terkandung dalam air laut yang mungkin saja kita belum banyak yang tahu. Atau walaupun sudah tahu, tapi masih berupa informasi yang kurang tepat. Berikut saya merangkumkan 4 fakta unik itu.
Fakta 1. Kenapa air laut rasanya asin?
Garam di lautan berasal dari dua sumber: limpasan dari daratan dan bukaan di dasar laut. Batuan di darat adalah sumber utama garam yang larut dalam air laut. Air hujan yang jatuh di darat bersifat asam, sehingga mengikis batu saat mengenainya. Lalu air hujan mengalir ke sungai, dan sungai meneruskan ion (mineral bersifat basa/rasa asin) yang terkikis tersebut ke laut.
Sumber garam kedua di laut adalah cairan hidrotermal, yang berasal dari ventilasi di dasar laut. Air laut merembes ke celah-celah dasar laut dan dipanaskan oleh magma dari inti Bumi. Panas menyebabkan serangkaian reaksi kimia. Air cenderung kehilangan oksigen, magnesium, dan sulfat, dan mengambil logam seperti besi, seng, dan tembaga dari batuan sekitarnya. Air panas dilepaskan melalui ventilasi di dasar laut, membawa logam bersamanya.Â
Dua ion yang paling umum yang membentuk rasa garam dalam air laut adalah klorida dan natrium. Bersama-sama, mereka membentuk sekitar 85 persen dari semua ion terlarut di lautan. Sementara Magnesium dan sulfat membentuk 10 persen dari total. Ion-ion lain pun ada, namun ditemukan dalam konsentrasi yang sangat kecil.
Lalu kenapa air sungai gak asin?
Pada awalnya, laut purba mungkin hanya sedikit asin. Namun seiring berjalannya waktu, ketika hujan turun ke Bumi dan mengalir di atas tanah, memecah batu dan mengangkut mineral mereka ke laut, lautan menjadi lebih asin. Hujan datang mengisi kembali air tawar di sungai-sungai, sehingga mereka tidak terasa asin. Sedangkan, air di lautan mengumpulkan garam dan mineral dari semua sungai yang mengalir ke dalamnya.
2. Kenapa Air Laut Berwarna Biru?
Secara umum, dipercaya bahwa samudra itu biru karena memantulkan warna langit yang biru. Tapi ini adalah kesalahpahaman. Lautan biru karena cara menyerap sinar matahari. Lautan terlihat biru karena merah, oranye dan kuning (cahaya dengan gelombang panjang) diserap lebih kuat oleh air daripada biru (cahaya dengan gelombang pendek). Jadi ketika cahaya putih dari matahari memasuki lautan, sebagian besar biru yang akan dikembalikan.
Tapi efek ini hanya berlaku jika airnya sangat bersih. Jika air penuh dengan lumpur, ganggang atau kotoran lainnya, cahaya yang tersebar dari kotoran ini akan mempengaruhi tingkat kebiruan alami air, sehingga air tidak terlihat biru seperti biasanya.
Lalu kenapa langit siang berwarna biru, sore hari berwarna kemerahan?
Michael Kruger dari jurusan fisika di University of Missouri mengatakan bahwa langit berwarna biru bukan karena atmosfer menyerap warna-warna lain, tetapi karena atmosfer cenderung menyebarkan cahaya dengan panjang gelombang yang lebih pendek (yaitu biru) ke tingkat yang lebih besar daripada merah yang memiliki panjang gelombang yang lebih panjang.Â
Cahaya biru dari matahari menyebar ke mana-mana, jauh lebih banyak daripada warna-warna lainnya. Jadi ketika kita melihat ke langit siang hari, maka kita akan melihat biru dari arah manapun. Hamburan ini disebut 'hamburan Rayleigh'. Sedangkan jawaban untuk langit sore hari yang berwarna merah adalah bahwa cahaya yang mencapai kita di sore hari harus melalui lebih banyak melewati atmosfer daripada ketika matahari berada di atas kepala, maka satu-satunya warna cahaya yang berhamburan adalah cahaya dengan panjang gelombang panjang, yaitu merah.
3. Kenapa air laut bisa pasang dan surut?
Naik dan turunnya air laut secara teratur dikenal sebagai pasang surut. Pada dasarnya, pasang surut adalah gelombang periode sangat panjang yang bergerak melalui samudera sebagai respons terhadap kekuatan yang diberikan oleh bulan dan matahari. Sepanjang pantai, air perlahan-lahan naik ke atas pantai dan kemudian perlahan-lahan jatuh kembali.Â
Kekuatan yang berkontribusi terhadap pasang surut disebut konstituen pasang surut. Rotasi bumi adalah konstituen pasang surut. Namun konstituen pasang surut utama adalah tarikan gravitasi dari bulan ke Bumi. Semakin dekat objek, semakin besar gaya gravitasi di antara mereka. Meskipun matahari dan bulan sama-sama mengerahkan gaya gravitasinya ke Bumi, tarikan bulan lebih kuat karena bulan jauh lebih dekat ke Bumi daripada matahari.
Gaya pasang surut terkuat adalah yang diberikan oleh bulan untuk sisi Bumi yang menghadap ke bulan. Sedangkan yang paling lemah adalah pasang yang terjadi di sisi Bumi yang menghadap ke arah yang berlawanan dari bulan. Perbedaan gaya gravitasi ini memungkinkan lautan menonjol di dua tempat berbeda pada saat yang bersamaan. Satu tonjolan terjadi di sisi Bumi yang menghadap ke bulan. Tonjolan lainnya terjadi di sisi berlawanan dari Bumi. Satu pasang selalu menghadap ke bulan, sementara yang lain membelakanginya.
4. Kenapa air laut tidak bisa diminum?
Air laut mengandung garam. Ketika manusia minum air laut, sel-sel mereka menyerap air dan garam. Sementara manusia hanya dapat dengan aman menelan sejumlah kecil garam. Kandungan garam dalam air laut jauh lebih tinggi dari apa yang dapat diproses oleh tubuh manusia.Â
Ginjal manusia hanya bisa membuat urin yang kurang asin daripada air garam. Karena itu, untuk menghilangkan semua kelebihan garam yang dikonsumsi dengan meminum air laut, kita harus buang air kecil lebih banyak daripada yang kita minum. Akhirnya, kita mati karena dehidrasi padahal kita minum.Â
Ginjal kita adalah saringan yang memisahkan bahan limbah dalam darah dan limbah ini kemudian disimpan dalam bentuk urin di dalam kandung kemih, siap untuk dikeluarkan dari tubuh.
Ginjal tidak dapat membuat urin dari konsentrasi garam lebih dari 2%. Air laut terdiri dari sekitar 3% garam. Jadi bisa kita bayangkan, jika kita meminumnya untuk memuaskan dahaga, ginjal harus menggunakan air yang ada dari tubuh kita untuk mencairkan garam tambahan, yang pada gilirannya membuat kita merasa lebih haus.Â
Tubuh harus mengeluarkan lebih banyak cairan daripada jumlah yang diminum. Dan itu sangat mustahil. Itulah mengapa efek air minum laut sangat paradoks, yaitu malah dehidrasi.Â
Jika kita minum satu liter air laut, ginjal kita akan memerlukan setidaknya satu setengah liter air tawar untuk mencairkan semua garam, jadi ini berarti air laut malah akan memaksa untuk mengambil setengah liter ekstra dari tubuh kita. Maka jika kita berada di lautan lepas tanpa air tawar, lalu kita memaksakan untuk minuma air laut, maka kita akan mati lebih cepat dari pada tidak minum air laut.
Sekian 4 fakta unik dari air laut yang saya sarikan dari beberapa sumber. Semoga dapat menambah khazanah pengetahuan kita bersama.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H