Mohon tunggu...
Faqih Ashri
Faqih Ashri Mohon Tunggu... Teknisi - The Revolutionist

Bima City, 06-02-1990 Menulis untuk mengetahui rahasia tak tertulis, mendamba setiap pengalaman baru yang tak terlupakan.. City Planner, Content Writer, YouTuber. www.faqihashri.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Jangan Memaksakan Sama Apa yang Seharusnya Berbeda

8 Februari 2016   06:15 Diperbarui: 8 Februari 2016   10:02 365
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Yah, nampaknya sudah panjang juga saya ngoceh dari tadi. Sebaiknya saya akhiri saja. Jari-jemari ini tidak bisa berhenti saking gatalnya menulis tentang kegamangan hati terkait observasi kelakuan para ibu di zaman sekarang. Mereka selalu menyuarakan emansipasi wanita. Emansipasi yang mereka paksakan umumnya hanya sebatas hal-hal yang enak saja, misalnya persamaan dalam hal pendidikan, hak politik, hak berkarir. Mereka ingin disamakan dengan pria. Namun saat diminta angkat air galon ke atas dispenser, mereka masih suruh pria. Saat disuruh perbaiki genteng yang rusak, mereka tetap minta bantuan pria. Saat ada pencuri masuk ke rumah, mereka bangunin pria. Saat anak gadis mereka diganggu oleh preman, wanita tetap akan menghubungi pria. Aneh.

Menurut saya, sesuai judul diatas, jangan sesekali memaksakan sama apa yang seharusnya berbeda. Tidak mungkin Tuhan menciptakan dua kelamin jika fungsi dan perannya sama. Tidak mungkin Tuhan menciptakan sesuatu yang mubazir. Pria dan wanita adalah sama-sama merupakan sebuah fenomena dalam dua wujud yang berbeda. Sama-sama memiliki hak dan kewajiban yang berbeda. Tentunya mereka harus berjalan beriringan untuk saling melengkapi, berjalan sesuai dengan kodrati yang tertulis dalam kitab suci. Mengenai persamaan gender ini, saya selalu teringat kalimat dari guru agama di sekolah dulu : “Wanita boleh disamakan dengan pria jika mereka mampu pipis ke dalam botol minuman (tanpa alat bantu), seperti pria yang mampu melakukan hal tersebut tanpa tumpah sedikit pun”. Hahaha..

Selamat menikmati oksigen segar di hari libur ini. Semoga kegamangan hati saya bisa terobati dengan banyaknya wanita yang membaca tulisan ini, dan mulai sedikit menyadari. Heuheu..  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun